Menurut Fakhry (2002) filsafat Islam tidak lebih dari sekedar filsafat Yunani dalam bahasa Arab. Sejarah filsafat bermula di pesisir Samudra Mediterania bagian timur abad ke 6 Masehi. Sejak semula, filsafat ditandai dengan rencana umat manusia untuk menjawab seputar alam, manusia, dan Tuhan. Dalam sejarah Islam, penulisan filsafat yang sistemantis baru dimulai pada abad ke 9. Sebelumnya, kegiatan filosofis hanya berkisar pada penerjemahan karya-karya filsafat Yunani dan Suryani.
Al-Qur’an menggunakan istilah yang beragam dalam menjelaskan manusia. Istilah manusia dalam Al-Quran ada tiga aspek dan enam dimensi diri manusia. Al-Qur’an memberi penjelasan tentang manusia meliputi al-basyar, al-ins, al-qalb, al-unas, an-nas, bani adam, al-nafs, al-‘aql, al-qalb, ar-ruh, dan al-fitrah.
Sejak masa mudanya Ibnu Sina sudah mencari pengetahuan tentang jiwa karena “siapa yang mengenal diri (jiwa)nya berarti mengenal Tuhannya.” Seperti tercantum dalam Risalah al-Quwa an-Nafsaniyyah yang disusun untuk al-Amir Nuh bin Manshur, dan termasuk salah satu karyanya paling awal. Bukti pentingnya karya Ibnu Sina tentang jiwa dan pengaruhnya yang besar pada Abad pertengahan adalah bahwa karya itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan tersebar di kalangan filosof Eropa. Ketika muncul Rene Descrates yang banyak mengutip argumentasi Ibnu Sina dalam membuktikan keadaan jiwa.
Aspek Manusia berdasarkan telaah Al-Qur’an
Diri manusia adalah satu keseluruhan yang utuh, namun dalam tampilannya selalu menyodorkan sisi tertentu, seperti: jismiyah (fisik), nafsiah (psikis), ruhaniah (spiritual-transendental).
- Aspek Jismiah
Aspek jismiyah adalah organ fisik manusia dengan segal perangkat-perangkatnya. Organ fisik biologis manusia adalah organ fisik yang paling sempurna di antara semua makhluk. Proses penciptaan manusia mempunyai persamaan dengan hewan dan tumbuhan, karena semuanya merupakan bagian dari alam.
- Aspek Nafsiyah
Aspek nafsiyah adalah keseluruhan kualitas khas kemanusiaan, berupa pikiran, perasaan, kemauan, dan kebebasan. Aspek ini merupakan persentuhan jismiyah dan ruhaniah. Aspek nafsiyah bertempat adalah di antara dua aspek yang sangat berbeda. Nafsiyah memiliki tiga dimensi utama, yaitu al-nafs, al-aql, dan al-qalb.
- Aspek Ruhaniah
Aspek ini adalah aspek manusia yang bersifat spiritual dan transendental. Bersifat spiritual karena ia merupakan potensi luhur batin manusia. Potensi luhur batin itu merupakan sifat dasar manusia berasal dari ruh ciptaan Allah. Sifat spiritual ini muncul dari dimensi ar-ruh.
- Perbedaan dan Persamaan Teori Jiwa Barat dan Timur
Memang selama ini terlihat perbedaan prinsip berpikir sains dan Islam. Perbedaan itu di antaranya:
Ilmiah Kontemporer
Ilmiah Agamawi