2. Organizing menurut G.R Terry dalam hal  ini merupakan penentuan, pengelompokan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukann untuk menncapai tujuan, penempatan orang-orang terhadap kegiatan ini, penyediaan faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukan hubungan wewenang yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang diharapkan.
Dikaitkan dengan pengertian Organizing menurut G.R Terry dalam hal ini :
a) Peran kepala desa atau lurah adalah untuk memastikan  bahwa  perencanaan pembangunan pemerintah  daerah  direncanakan  dengan  baik, dimobilisasi, dan diawasi  saat  dilaksanakan. Kegiatan  pembangunan dapat difasilitasi oleh peran kepala  desa sebagai  fasilitator.  Peran  kepala  desa  sebagai  fasilitator berusaha  untuk memberikan bantuan  yang  akan  membuat  kegiatan  pembangunan  berjalan  lebih lancar  dan  efisien.  Peran kepala desa dalam mengoptimalkan kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya salahh satunya adalah dengan mengajak masyarakat untuk melakukan gotong-royong dalam pengembangan pariwisata. Gotong-royong yang diberikan oleh kepala desa kepada masyarakat berupa pembuatan petunjuk arah menuju tempat wisata ataupun melaksanakan kegiatan berih-bersih tempat wisata.
b) Peran POKDARWIS Kelompok Sadar Wisata) dalam hal keikutsertaan dalam pembangunan ini yaitu  dalam mewujudkan Sapta Pesona dengan mengembangkan desa wisata mulai dari memanfaatkan potensi wisata, menciptakan produk-produk untuk peluang usaha wisata, membangun fasilitas umum pada tempat-tempat wisata, hingga mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada daerah wisata, organisasi ini membantu dalam hal pembangunan Toilet Umum untuk wanita dan pria dibangun lebih aman serta lebih banyak. Selain itu membuat jalur wisata lebih terarah dan rapi bagi wisatawan. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah meningkatkan pemahaman kepariwisataan, meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan, meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat atau anggota, serta mensukseskan pembangunan tempat pariwisata.
3. Actuating menurut G.R Terry dalam hal  ini adalah membangkitkan dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Dikaitkan dengan Actuating menurut G.R Terry dalam hal ini Kelurahan Ampel berkontribsui dalam Pengelola Desa Wisata dengan diserahkan oleh kelompok masyarakat atau lembaga masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengelola desa wisata. Dalam hal ini Wisata Religi Sunan Ampel dikelola oleh Kelurahan setempat beserta Organisasi POKDARWIS dibawah pengawasan Pemerintah Pussat dan Dinas Pariwisata.Â
POKDARWIS adalah sebuah organisasi yangg didirikan oleh sekelompok orang yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian wisata setempat. Fungsi Pokdarwis dalam kegiatan kepariwisataan adalah, sebagai penggerak Sadar Wisata dan Sapta Pesona di lingkungan wilayah di destinasi wisata, serta menjadi mitra pemerintah pusat dan pemerintah daerah kabupaten maupun kota dalam upaya perwujudan dan pengembangan Sadar Wisata di daerah setempat.
Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah meningkatkan pemahaman kepariwisataan, meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan, meningkatkan nilai manfaat kepariwisataan bagi masyarakat atau anggota, serta mensukseskan pembangunan tempat pariwisata di seluruh Indonesia. Masyarakat Sadar Wisata memiliki peranan penting dalam mewujudkan Sapta Pesona dengan mengembangkan desa wisata mulai dari memanfaatkan potensi wisata, menciptakan produk-produk untuk peluang usaha wisata, membangun fasilitas umum pada tempat-tempat wisata, hingga mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia pada daerah wisata.
4. Controling menurut G.R Terry dalam hal ini merupakan sebagai prooses penentuan apa yang harus dicapai yaitu  standart, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukann perbaikann, sehinngga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standart.
Dikaitkan dengan Controling menurut G.R Terry dalam hal ini kontrol dan evaluasi pengelolaan wisata religi Sunan Ampel Surabaya oleh Kelurahan Ampel dapat dinilai baik untuk hal-hal yang bersifat praktis pelayanan kepada para peziarah. Masalah kebersihan-kesucian masjid, ketertiban- kesopanan berpakaian para jama'ah, serta pengawasan keamanan mendapatkan kontrol ketat dan perhatian pengurus sampai 24 jam melalui penjagaan pos keamanan dan perangkat CCTV. bahkan untuk hal-hal yang sifatnya praktis pelayanan bagi jamaah, kebersihan, ketertiban lingkungan, dan sebagainya bisa dikatakan telah memenuhi SOP sesuai dengan standart manajemen yang benar.Â
Namun demikian pelaksanaan yang baik tersebut bukan semata-mata karena sistem manajemennya yang baik, tetapi juga karena dukungan dari para jama'ah dan donatur yang demikian besar agar pelaksanaan program-program tersebut berjalan dengan baik. Tidak jarang ide program, pelaksanaan, serta pembiayaannya berasal dari donatur dan jama'ah, seperti contohnya pengadaan dispenser untuk air sumur karomah, atau usulan pengadaan kegiatan pengajian kitab kuning, itu juga dari jama'ah. Meskipun tentu ini tidak mengecilkan peran dan arti manajemen pengelola wisata religi Sunan Ampel. Dapat dikatakan manajemen menerapkan manajemen terbuka yang menyerap aspirasi dan dukungan dari masyarakat.