Mohon tunggu...
Qonita SifaulQolbi
Qonita SifaulQolbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa universitas jember program studi agronomi fakultas pertanian angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Pupuk Mikro Majemuk terhadap Tanaman Karet (Havea Brasiliensis L)

20 Desember 2023   08:01 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:09 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanamna dalam jumlah yang besar. Namun, perlu diperhatikan pula jika kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman juga menentukan pertumbuhan dari tanaman terutama pada vase vegetatif. Unsur hara Mg merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah sedikit, sehingga jarang dilakukan pemupukan dengan pupuk yang mengandung unsur hara mikro Mg, namun unsur hara tersebut cenderung lebih sedikit tersedia dalam tanah (Indiani, 2017).

Usur hara mikro merupakan golongan unsur hara essensial bagi tanaman yang terdiri dari unsur besi (Fe), boron (B), tembaga (Cu), klorin (Cl), mangan (Mn), seng (Zn) dan beberapa unsur hara lain (Handayanto dkk., 2017). Peran unsur hara mikro dalam proses pertumbuah tanaman sendiri bergantung pada jenis unsur hara tersebut.

 Unsur hara mikro dalam tanah dapat tersedia bagi tanaman, namun jumlahnya terkadang kurang mencukupi kebutuhan tanaman, sehingga perlu dilakukan penambahan unsur hara. Pemupukan merupakan kegiatan penambahan unsur hara dalam tanah guna menggantikan unsur hara yang tercuci atau terserap oleh perakaran tanaman (Mansyur dkk., 2021). Berdasarkan penelitian Nugroho (2020) pemberian pupuk mikro anorganik dengan teknik SRF (Slow Realise Fertilizer) meberikan pengaruh terhadap status hara dalam daun dimana dapat meningkatkan aktifitas fotosintesis pada tanaman karet. Unsur Mg dapat dilakukan penambahan dengan cara melakukan pemupukan dengan pupuk anorganik mikro dengan teknik SRF.

Kesimpulan

Proses pembibitan tanaman karet dari benih memiliki keunggulan yakni sistem perakaran tanamna yang lebih kuat dibanding pengunaan bibit yang berasal dari klon atau perbanyakan vegetatif. Namun, permasalahan utama dari pengunaan benih untuk bibit tanaman karet yakni pertumbuhan tanaman yang kurang seragam. Hal ini disebabkan karena unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman belum tercukupi. Kebutuhan unsur hara bagi tanaman terbagi menjadi hara makro dan hara mikro. Pencukupan hara mikro dapat dilakukan dengan upaya pemupukan dengan unsur Mg. Penambahan unsur hara dapat dilakukan dengan pupuk anorganik dengan teknik SRF atau FRF.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun