1. Tekanan
semakin banyak kecurangan yang dilakukan Banyak hal bergantung pada keadaan individu, seperti masalah keuangan dan kurangnya tekanan secara ekonomis Keadaan mendesak menekan seseorang memecahkan masalah ini dengan penipuan.
2. peluang
peluang adalah peluang yang memungkinkan adanya kecurangan Hal ini biasanya disebabkan adanya kelemahan pada sistem pengendalian intern yang ada Organisasi, kurangnya kontrol dan penyalahgunaan kekuasaan.
3. Pembenaran (rasionalisasi)
Penalaran adalah pemikiran yang menunjukkan bahwa suatu tindakan sedang berlangsung legal dan dapat diterima di masyarakat. Ini karena mereka pantas mendapatkannya manfaat dari apa yang mereka lakukan. Selain itu juga ini dilakukan untuk menenangkan perasaan pelaku agar ketika selesai bisa terjadi Pencegahan penipuan biasanya dipicu oleh motivasi dan kesempatan.
   Banyak praktik penipuan di sektor perbankan Indonesia yang mengkhawatirkan. Penipuan buruk bagi bank baik secara material maupun moral di perbankan. Perbankan merupakan industri yang mengandalkan nasabah seperti: dan akibatnya. Penipuan yang dilakukan oleh pelaku perbankan dapat menimbulkan jebakan tidak hanya pelanggan, tetapi juga bank. Penyelundupan uang tunai yang disimpan di brankas oleh oknum, uang tunai dari bank Tidak bertanggung jawab adalah contoh penipuan yang merusak bisnis. Juga jabatan membuat pinjaman palsu yang merugikan bank/perusahaan, memanipulasi informasi dan/atau dokumen untuk pinjaman nasabah, Unit barang yang ditarik tidak dipindahtangankan ke bank/kantor perusahaan atau lainnya [2]. Penipu bisa datang dari mana saja, tidak terkecuali karyawan bank itu sendiri, bahkan para penipu itu sendiri Ternyata mereka ada di semua kalangan, mulai dari karyawan sederhana hingga CEO bank
    Beberapa cara yang dilakukan oleh para pelaku adalah di bidang perkreditan, di bidang keuangan, di bidang operasional misalnya. Penyalahgunaan transfer bank dan slip setoran. Kredit macet disebabkan oleh pengendalian internal yang rendah dan regulasi yang tidak demikian diperbarui tepat waktu, peretasan perbankan manual dan online terjadi karena sistem yang lemah Kasus yang paling banyak terjadi adalah terkait perbankan dan tidak efektifnya pengawasan laporan keuangan bank dan nasabah oleh regulator. Sering terjadi. Kejahatan bank dibenarkan karena standar etika manajemen tidak terpenuhi dan anggapan bahwa kerugian tidak signifikan dan berjasa bagi perbankan harus dihilangkan.
    Semakin kompleksnya bisnis bank sejalan dengan pesatnya perkembangan industri perbankan yang meningkatkan risiko bank. Operasi perbankan dapat terkena risiko operasi yang tidak benar yang lainnya berasal dari penipuan [5]. Mengingat ditemukannya beberapa kasus fraud yang merugikan di industri perbankan Bank dan/atau nasabah membutuhkan dukungan yang memadai untuk menemukan kasus penipuan dan tindakan yang diambil Untuk melawan penipuan, harus dimungkinkan untuk memiliki efek jera pada penipu. Untuk meminimalisir terjadinya penipuan Sistem pengendalian intern bank harus diperkuat dengan cara lain yang juga memiliki efek pendukung Penerapan manajemen risiko di bank. Kasus penipuan juga dinilai dapat menimbulkan kerugian bagi bank Namun, pengembalian kerugian masih rendah, sehingga langkah-langkah pencegahan dan perbaikan terus-menerus diimplementasikan dalam sistem Pengendalian intern bank berupa strategi anti fraud sangat dibutuhkan. Nah, mengetahui informasi dari di atas, penipuan apa saja yang terjadi di sektor perbankan? Untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasannya dibawah ini :
1. Bidang aksi
Baru-baru ini telah terjadi kasus penipuan di industri perbankan. Salah satu kegiatan perbankan yang sangat rentan terhadap kecurangan adalah kegiatan keuangan. Karyawan bank menggunakan kepercayaan pelanggan untuk mencapai keuntungan pribadi. Selain itu, bentuk kecurangan lainnya adalah membayar deposit yang tidak dapat dilakukan nasabah karena dana sudah disetor dan rekening dibekukan tanpa sepengetahuan nasabah.