Menurut Sukron Kamil, hubungan antara sastra dan politik dipelajari dalam sosiologi sastra. Dengan demikian, karya sastra bergantung pada lingkungan dan kekuatan sosial pada waktu tertentu.
Gagasan dan teori tentang hubungan  sastra, politik, dan ideologi dikemukakan oleh Sapardi Djoko Damono, yang menyatakan bahwa ada empat hal yang menghubungkan sastra, politik, dan ideologi.
Pertama, refleksi Plato tentang hubungan antara sastra dan masyarakat. Menurutnya, apa yang ada di dunia merupakan tiruan dari realitas di dunia ide.
Selanjutnya, refleksi Plato tentang keyakinan bahwa setiap warga negara adalah masyarakat  lebih  menggunakan akal sehat daripada emosi.
Terakhir, Bradbury percaya bahwa  semakin eksentrik dan kritis seorang penulis, semakin baik karya sastra yang dihasilkan  daripada karya sastra yang dihasilkan oleh penulis yang tidak.
Demikian penjelasan saya tentang sastra, politik, ideologi dan hubungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H