POLITIK
Kata "politik" berasal dari kata Belanda "politiek" dan "politik" dalam bahasa Inggris  dan keduanya berasal dari kata Yunani "Politika" yang berarti  untuk, dari atau menyangkut warga negara.
 Singkatnya, politik adalah sarana pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam suatu masyarakat yang wujudnya merupakan proses pengambilan keputusan, khususnya bagi negara.
Hampir semua konflik ideologis dan moral sekarang memiliki dasar politik, baik pribadi maupun sosial, hampir semuanya bersifat politis. Hingga ada ungkapan bahwa pada titik ini seluruh nasib masyarakat bergantung pada politik.
Namun bukan berarti "isi" karya sastra yang menarik selalu bersifat politis, bahkan seringkali politik dalam karya sastra bukanlah hal yang terpenting. Sebenarnya karya litterature engagee Yang baik hanya menempatkan politik sebagai latar belakang; politik Memang unsur yang sangat penting, namun hanya sebagai latar Belakang.
Politik sastra hampir selalu berkaitan dengan sastra politik. Apabila politik sastra merupakan upaya untuk menjayakan sastra, maka sastra politik merupakan karya yang mengandung politik. Keduanya berkenaan dengan kepemimpinan. Ada banyak isi karya sastra yang berkenaan dengan sastra politik juga politik sastra.
Politik sastra adalah politik kebijakan yang membahas tentang bagaimana sastra dikembangkan secara sistematis. Politik sastra adalah tentang kepemimpinan, yang dilakukan oleh penulis, pejabat sastra, teknokrat sastra, dan pembaca. Setiap orang berhak berpartisipasi dalam politik sastra, yang terpenting mampu meliputnya.
Dalam nove politik, politik berperan sekaligus sebagai konteks politik utama. Novel politik mengandung ketegangan internal. Agar dapat diteliti novel politik harus berisi Perasaan manusia dan penggambaran perilaku juga harus memiliki ideologi yang modern.
Politik di dalam novel menjadikan rintangan bagi novelis. Karena harus memakai bahan yang tidak murni, tetapi jika Penulis itu berhasil memakai bahan tersebut novelnya unggul.
KAITAN SASTRA, IDEOLOGI DAN POLITIK
Bahasa, sastra, dan Ideologi adalah tiga hal yang tidak dapat terpisahkan. Karya sastra apapun merupakan produk dari bahasa. Dan  dalam setiap karya sastra juga terdapat karakter ideologis.Â
Dari segi ideologi, pemikiran pengarang dihadirkan dengan memberikan nilai-nilai budaya, cara pandang terhadap kehidupan, masyarakat, agama dan lain-lain. Ideologi dalam sebuah karya sastra bertujuan agar pembaca mengikuti pemikiran pengarang. Inilah yang disebut politik sastra.