Mohon tunggu...
Qisthy Maulidya
Qisthy Maulidya Mohon Tunggu... Sekretaris - Asisten Perisalah Legislatif Terampil

I write thruthfully. Tertarik dengan media dan analisa.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Utas Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara: Latsar CPNS Angkatan XIII Tahun 2024

30 Juli 2024   19:07 Diperbarui: 30 Juli 2024   19:07 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Utas Nilai Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara: Latsar CPNS Angkatan XIII Tahun 2024

Oleh: Qisthy Maulidya

 

Pendahuluan

Nilai-nilai wawasan kebangsaan penting untuk diketahui oleh para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai dasar untuk menghadapi situasi kerja yang beragam dengan prioritas utama dalam melayani publik.

Menciptakan nilai-nilai wawasan kebangsaan tidak luput dari memahami isu-isu yang terjadi di dalam masyarakat guna menghadirkan solusi bagi publik dengan tepat guna dan tepat sasaran dengan dilandasi dengan kebulatan sikap dan tekad dan kecintaan kepada negara dengan cara siap siagkggnjrga dalam membela negara.

Salah satu agenda Latsar ini adalah memahami modul dan materi yang berisikan tentang Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, dan Kesiapsiagaan Bela Negara.

Modul 1: 

Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia yang dilandasi oleh jati diri bangsa dan kesadaran terhadap sistem nasional yang sedari dini telah dikenalkan dari usia pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Pengabdian kepada bangsa dan negara dalam mewujudkan tugas dan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) ditunjukkan dengan sikap mengamalkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bendera Negara Sang Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lambang Negara Garuda Pancasila, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya merupakan jati diri bangsa dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Keempat simbol tersebut menjadi cerminan kedaulatan negara di dalam tata pergaulan dengan negara-negara lain dan menjadi cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. 

Dengan demikian, bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekadar merupakan pengakuan atas Indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan warga negara Indonesia.

Modul 2:

Isu-Isu Kontemporer

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, ada berbagai isu yang bergulir di Indonesia yang seakan-akan tak kunjung ada solusi. Dunia menghadapi berbagai tantangan kompleks yang memengaruhi stabilitas sosial, ekonomi, dan politik. Lima isu kontemporer yang signifikan---korupsi, narkoba, terorisme, pencucian uang, dan proxy war---mendapat perhatian khusus karena dampaknya yang mendalam dan luas.

Korupsi adalah masalah utama yang merusak integritas institusi publik dan swasta. Korupsi menghambat perkembangan ekonomi dengan mengalihkan sumber daya dari proyek-proyek penting ke kantong individu yang tidak bertanggung jawab. Hal ini mengakibatkan ketidakadilan sosial dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan institusi. Upaya pemberantasan korupsi memerlukan sistem peradilan yang kuat, transparansi, dan akuntabilitas yang tinggi.

Narkoba merupakan krisis global yang merusak kesehatan masyarakat dan stabilitas sosial. Perdagangan narkoba tidak hanya menyebabkan peningkatan kecanduan dan penyakit, tetapi juga memicu kekerasan dan kriminalitas. Negara-negara berjuang untuk menegakkan hukum, memberikan rehabilitasi kepada pecandu, dan menangani jaringan perdagangan narkoba internasional. Strategi penanggulangan narkoba harus melibatkan kerjasama lintas negara dan pendekatan berbasis kesehatan masyarakat.

Terorisme adalah ancaman keamanan global yang menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial. Aksi terorisme sering kali dipicu oleh ideologi ekstremis dan konflik regional. Terorisme menuntut respons yang beragam, mulai dari tindakan keamanan yang ketat hingga upaya diplomasi dan deradikalisasi. Pencegahan terorisme melibatkan pemahaman mendalam terhadap motivasi pelaku dan penguatan kerjasama internasional dalam berbagi informasi intelijen.

Pencucian uang (money laundering) adalah proses yang digunakan untuk menyamarkan asal-usul dana ilegal agar tampak sah. Pencucian uang mendukung kegiatan kriminal seperti perdagangan narkoba, terorisme, dan korupsi. Negara-negara harus memperkuat regulasi keuangan dan bekerja sama dalam melacak dan menindak praktik pencucian uang untuk mencegah aliran dana ilegal yang merusak sistem ekonomi global.

Proxy war atau perang proksi melibatkan konflik di mana kekuatan besar mendukung kelompok atau negara lain untuk berperang melawan musuh mereka. Ini sering kali mengakibatkan ketidakstabilan di negara-negara yang terlibat dan memperpanjang konflik tanpa resolusi yang jelas. Perang proksi memerlukan upaya diplomatik yang cermat untuk mengurangi ketegangan dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

Secara keseluruhan, kelima isu ini saling berhubungan dan memerlukan pendekatan yang terpadu serta kerjasama internasional untuk mengatasi dampak negatif mereka. Memerangi korupsi, mengatasi perdagangan narkoba, memberantas terorisme, mencegah pencucian uang, dan menangani konflik proxy membutuhkan komitmen global, penegakan hukum yang efektif, dan upaya preventif yang berkelanjutan.

Ada beberapa Teknik untuk menganalisa isu-isu di atas, seperti:

  1. Issue Scan
    • Definisi: Issue scan adalah proses identifikasi dan pemantauan isu-isu yang relevan dan signifikan dalam suatu konteks tertentu.
    • Tujuan: Untuk memahami isu-isu yang sedang berkembang, mengevaluasi dampaknya, dan menentukan prioritas analisis lebih lanjut.
    • Proses: Melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber, seperti berita, laporan, dan data sosial. Hasil scan ini sering digunakan untuk merancang strategi respons atau penanganan isu.

  2. Teknik Tapisan (Screening Technique)
    • Definisi: Teknik tapisan adalah metode untuk menilai dan menyaring informasi atau isu berdasarkan kriteria tertentu untuk menentukan relevansi dan kepentingannya.
    • Tujuan: Untuk memfilter informasi yang tidak relevan dan fokus pada isu-isu yang memiliki dampak atau urgensi tinggi.
    • Proses: Menggunakan kriteria seleksi, seperti dampak potensial, frekuensi kemunculan, dan kepentingan stakeholder, untuk menilai dan memprioritaskan isu yang perlu dianalisis lebih mendalam.

  3. Mind Mapping
    • Definisi: Mind mapping adalah teknik visual untuk mengorganisasi informasi secara hierarkis dan logis dengan menggunakan diagram yang menghubungkan ide dan konsep.
    • Tujuan: Untuk memvisualisasikan hubungan antara berbagai elemen isu dan mengembangkan pemahaman yang lebih holistik mengenai topik.
    • Proses: Dimulai dengan ide pusat di tengah peta dan cabang-cabang yang mewakili sub-topik atau ide terkait. Mind mapping membantu dalam brainstorming, perencanaan, dan penyelesaian masalah.

  4. Fishbone Diagram (Diagram Ishikawa)
    • Definisi: Fishbone diagram adalah alat grafis yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab utama dari suatu masalah dengan memetakan faktor-faktor penyebab dalam bentuk "tulang ikan".
    • Tujuan: Untuk mengorganisasi dan menganalisis penyebab potensial dari masalah yang kompleks secara sistematis.
    • Proses: Menggambarkan masalah utama di "kepala ikan" dan faktor-faktor penyebab di "tulang-tulang" yang terhubung. Teknik ini sering digunakan dalam analisis penyebab akar (root cause analysis) untuk menemukan solusi efektif.

  5. Analisis SWOT
    • Definisi: Analisis SWOT adalah metode evaluasi strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari suatu organisasi atau proyek.
    • Tujuan: Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang posisi strategis dan membantu dalam perencanaan strategis serta pengambilan keputusan.
    • Proses: Melakukan analisis terhadap empat elemen SWOT untuk memahami kekuatan internal, kelemahan internal, peluang eksternal, dan ancaman eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan. Hasil analisis digunakan untuk merancang strategi yang memanfaatkan kekuatan, mengatasi kelemahan, mengejar peluang, dan melindungi dari ancaman.

Modul 3:

Kesiapsiagaan Bela Negara

            Kesiapsiagaan bela negara merupakan elemen krusial dalam menjaga keamanan dan kedaulatan suatu bangsa. Konsep ini mencakup kesiapan individu, masyarakat, dan negara dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang mungkin timbul, baik dari dalam maupun luar negeri. Kesiapsiagaan bela negara bukan hanya tanggung jawab militer, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat.

  • Definisi dan Pentingnya Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara merujuk pada kesiapan suatu negara untuk melindungi diri dari ancaman, baik yang bersifat militer maupun non-militer. Ini melibatkan strategi, sumber daya, dan prosedur untuk merespons berbagai jenis krisis, seperti serangan militer, bencana alam, atau ancaman terorisme. Kesiapsiagaan yang baik memastikan bahwa negara dapat mempertahankan kedaulatannya dan melindungi warganya dari bahaya.

  • Kesiapsiagaan Individu dan Masyarakat

Kesiapsiagaan bela negara dimulai dari tingkat individu dan masyarakat. Pendidikan dan pelatihan bela negara yang diberikan kepada warga negara, seperti pelatihan dasar militer atau kursus kesiapsiagaan bencana, adalah langkah awal untuk membangun ketahanan nasional. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara serta partisipasi dalam kegiatan sosial dan kewarganegaraan juga merupakan bagian dari kesiapsiagaan.

  • Kesiapsiagaan Institusi dan Infrastruktur

Institusi negara, termasuk angkatan bersenjata, kepolisian, dan badan penanggulangan bencana, memainkan peran penting dalam kesiapsiagaan bela negara. Infrastruktur yang memadai, seperti sistem komunikasi, fasilitas perlindungan, dan jaringan logistik, harus siap digunakan dalam situasi darurat. Koordinasi antara berbagai lembaga dan pemerintahan daerah juga diperlukan untuk respons yang efektif dan terkoordinasi.

  • Strategi dan Kebijakan Kesiapsiagaan

Strategi kesiapsiagaan bela negara melibatkan perencanaan yang matang dan simulasi latihan untuk berbagai skenario. Kebijakan yang mencakup pengembangan doktrin pertahanan, alokasi anggaran untuk pertahanan dan bencana, serta kemitraan internasional untuk keamanan global harus diterapkan. Evaluasi dan penyesuaian strategi secara berkala juga penting untuk menghadapi ancaman yang selalu berubah.

  • Peran Teknologi dan Inovasi

Teknologi modern memainkan peran penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan bela negara. Sistem deteksi dini, teknologi komunikasi canggih, dan peralatan medis mutakhir dapat meningkatkan kemampuan respon terhadap krisis. Inovasi dalam teknologi juga membantu dalam pengumpulan intelijen dan analisis ancaman, serta dalam pelatihan dan simulasi untuk situasi darurat.

  • Tantangan dalam Kesiapsiagaan Bela Negara

Beberapa tantangan dalam kesiapsiagaan bela negara termasuk perubahan cepat dalam jenis ancaman, keterbatasan sumber daya, dan kompleksitas koordinasi antar lembaga. Globalisasi dan teknologi juga membawa tantangan baru seperti ancaman siber dan perang informasi, yang memerlukan pendekatan baru dalam strategi kesiapsiagaan.

Kesimpulan

Kesiapsiagaan bela negara adalah aspek fundamental dalam menjaga keamanan dan kedaulatan sebuah bangsa. Ini memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, institusi, dan teknologi untuk membangun ketahanan nasional yang solid. Dengan perencanaan yang matang, pelatihan yang konsisten, dan kerjasama yang efektif, negara dapat memastikan bahwa ia siap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang mungkin timbul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun