Mohon tunggu...
Qiana Monica
Qiana Monica Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Interpersonal yang Efektif

13 Januari 2024   13:37 Diperbarui: 15 Januari 2024   02:00 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

7) Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi. 

8) Memberikan bantuan (konseling).

Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam sebuah situasi yang memberikan kesempatan yang sama bagi komunikator dan komunikan). Proses komunikasi itu ditandai dengan interaksi verbal dan non verbal. Ada beberapa teori yang melandasi proses komunikasi interpersonal, yaitu :
a. Relationship Rules Theory. Teori ini memandang proses komunikasi interpersonal berdasarkan aturan yang berlaku selama proses komunikasi (Shimanoff, 1980). Dengan adanya aturan-aturan ini dapat mengidentifikasi perilaku yang mendukung dan atau merusak komunikasi. Selain itu, aturan-aturan ini dapat digunakan untuk mendeteksi mengapa komunikasi putus dan bagaimana komunikasi itu dapatdiperbaiki.Selanjutnya,jikaindividumengetahuiaturannya, maka individu itu akan lebih mampu menguasai keterampilan sosial yang dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal.

b. Relationship Dialectics Theory. Teori ini beranggapan bahwa individu yang terlibat dalam suatu komunikasi interpersonal dapat mengalami ketegangan internal antara sepasang motif yang berlawanan (Rawlins, 1989). Misalnya ketegangan antara sikap closedness dan openness, yaitu konflik antara keinginan untuk berada dalam hubungan tertutup dan keinginan untuk berada dalam suatu hubungan yang terbuka dengan kelompok yang lebih luas. Ketegangan antara autonomy dan connection, yaitu konflik individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk tetap menjadi individu yang otonom dan independen tetapi juga adanya keinginan untuk berhubungan dengan orang lain (Sahlstein, 2004). Untuk mengatasi hal tersebut de Vito (2013) memberikan tiga solusi yaitu : 

1) individu yang terlibat dalam proses komunikasi interpersonal sebaiknya menerima kekurangan masing-masing

2) Jika individu ingin terbebas dari tekanan itu, maka individu tersebut bisa keluar dari hubungan itu

3) Individu perlu menyeimbangkan hidup agar dapat menyegarkan kembali situasi hubungan.  

c. Social Penetration Theory. Teori ini menjelaskan proses berkembangnya hubungan dalam komunikasi interpersonal. Hubungan itu, bergerak mulai dari tingkatan yang paling rendah, menuju ke tingkatan yang terdalam, atau ke tingkatan yang lebih bersifat pribadi. Teori ini dimaknai juga sebagai sebuah model yang menunjukkan perkembangan hubungan, yaitu proses individu saling mengenal satu sama lain melalui tahap pengungkapan informasi (Altman & Taylor, 1973). Dalam proses komunikasi interpersonal membutuhkan kedalaman hubungan, tetapi keluasan informasi juga penting. Dalam beberapa situasi individu bisa sangat terbuka kepada seseorang, tetapi dalam informasi tertentu individu tidak bisa terbuka. Jika suatu hubungan mulai memburuk, maka keluasan dan kedalaman akan berkurang dan disebut depenetrasi. Misalnya, pada saat individu mengakhiri komunikasi interpersonal maka informasi akan terpotong, tetapi informasi yang tersisa dapat didiskusikan lebih mendalam

d. Social exchange Theory. Teori ini mengatakan suatu hubungan interpersonal akan terjadi jika individu menganggap bahwa dengan hubungan tersebut dapat mendatangkan keuntungan (Cook, & Rice, 2003). Maka dalam hubungan interpersonal terdapat unsur reward, pengorbanan dan keuntungan yang saling mempengaruhi. Hubungan interpersonal dapat dikaji dari keseimbangan antara apa yang diberikan individu dalam hubungan tersebut dengan apa yang dikeluarkan dari hubungan itu. Teori pertukaran sosial ini didasarkan pada teori ekonomi, yang menjelaskan bahwa individu akan memilih sebuah hubungan yang dapat memberikan keuntungan bagi dirinya.

e. Equity Theory. Teori kesetaraan didasarkan pada ide teori pertukaran sosial, tetapi lebih menekankan pada membangun sebuah hubungan antar individu yang didasarkan pada kepentingan yang saling menguntungkan diantara keduanya. Hubungan bisa bertahan jika masing-masing pihak saling memberi dan memperoleh keuntungan yang sepadan. Teori kesetaraan menganggap bahwa individu akan mengembangkan, mempertahankan, dan merasa puas dengan hubungan yang sifatnya adil. Sebaliknya, individu tidak akan berkembang, akan mengakhiri, atau tidak puas dengan hubungan yang tidak adil. Semakin besar ketidakadilan, semakin besar ketidakpuasan dan semakin besar kemungkinan hubungan akan berakhir (De Vito, 2013).

METODE PENELITIAN
Dalam menjalani kehidupan, manusia adalah mahluk sosial yang memerlukan orang lain, baik untuk memenuhi kebutuhan fisik maupun psikisnya dengan tujuan agar mereka mampu untuk beradaptasi dan bertahan hidup. Cara untuk memenuhi tujuan tersebut adalah dengan memiliki sebuah kemampuan untuk mampu berinteraksi dengan individu lain. Salah satu cara yang dapat membantu manusia untuk berinteraksi adalah komunikasi. Komunikasi menjadi sebuah media yang digunakan individu sebagai mahluk sosial untuk mempermudah berinteraksi dengan orang lain (Pratiwi & Sukma, 2013).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun