"Apa itu ?. Katakan, Alin ?. Syarat nya, nggak macam-macam, kan ?."
  "Tidaklah !. Biasa saja. Aku pengen agar kamu mengatakan pada mereka yang ada dibalik pintu itu bahwa sebenarnya disini, kita berdua sedang merencanakan pernikahan kita."
  "Itu saja, syaratnya ?. Kalau itu bisa aku katakan pada mereka. Lagian aku sudah bilang padamu bahwa aku ingin menikahmu. Hanya saja kamu yang mengatakan butuh waktu untuk memikirkan nya. Namun jika itu syarat yang kamu minta, gampang sekali itu untuk aku katakan pada mereka."
  "Ada lagi, Syarif."
  "Apa itu ?. Kukira syaratnya cuman itu padahal masih ada. Katakan Alin ?."
  "Setelah pintu kamar kamu buka, lakukan satu hal pada mereka agar mereka melihat hubungan kita memang serius. Yaitu bawa aku dengan menggendong ku dihadapan mereka sambil tersenyum ya."
  "Cuman itu atau masih ada lagi, Alin ?."
  "Terkahir, jangan biarkan mereka mengganggu kebahagiaan yang sedang berlangsung ini apabila dilain waktu, kita sedang menempatkan satu kisah diantara hati yang sedang bersatu."
  "Oh, ciee pasti merasa terganggu ya. Kepengen terus menerus mengalir hal unik disini ya."
  "Itu tahu, kamu saja yang repot. Biarkan saja mereka berdiri didepan pintu kamar sampai penyot yang penting, kita happy, Syarif."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H