Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengharap Cinta di Penghujung Senja

26 Juli 2016   20:00 Diperbarui: 28 Juli 2016   06:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di saat kenyataan berbicara lain

bahwa dia lebih dulu pergi selamanya

pandangan mu makin sendu, menatap kosong dikejauhan

setetes bulir bening kini terlihat mengalir

apa yang harus ku lakukan?

Aku hanya bagian dari hasil cinta kalian berdua

Sesekali kau tatap fotonya

Seolah berusaha menguak kenangan dalam kisah nostalgia

Bercengkrama dalam visual metafora

Bisakah kutebak yang kau bayangkan?

Mungkin saja itu kisah romantika tentang sebuah mimpi cinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun