“mungkinkah do’a mu terabaikan?
Di saat sujudmu telah satu garis linear dengan sang pencipta
lantas kau ragukan keyakinanmu
protesmu berlebih dengan do’a yang terus kau kalkulasi
Terkadang manusia menuntut ada persamaan nilai atas semua orang
Tapi lupa mengkuadratkan rasa syukurnya
Menganggap keajaiban muncul begitu saja
Seperti menyusun kelipatan lima dalam fikiran
Segalanya tak selalu berbanding senilai
Akhir riwayatmu hanya seputar nilai positif dan negatif
Dan Jawaban do’amu ada pada hasil akhir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!