Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aritmatika Doa

20 Mei 2016   19:55 Diperbarui: 20 Mei 2016   20:05 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menghitung doa (www.republika.co.id)

“mungkinkah do’a mu terabaikan?

Di saat sujudmu telah satu garis linear dengan sang pencipta

lantas kau ragukan keyakinanmu

protesmu berlebih dengan do’a yang terus kau kalkulasi

Terkadang manusia menuntut ada persamaan nilai atas semua orang

Tapi lupa mengkuadratkan rasa syukurnya

Menganggap keajaiban muncul begitu saja

Seperti menyusun kelipatan lima dalam fikiran

Segalanya tak selalu berbanding senilai

Akhir riwayatmu hanya seputar nilai positif dan negatif

Dan Jawaban do’amu ada pada hasil akhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun