Adapun bagaimana cara penyampaiannya pada khalayak umum, itu ada seni dan aturannya. hal yang kadang terlupa oleh para muballigh TV akibat menjadi korban “kejar rating”. Bahwa sungguh masih ada akhlak dan wibawa yang senantiasa perlu dibangun agar syiar syiar yang disampaikan lebih dapatfeel-nya ketimbang sekedar melawak tak tentu arah.
Saya juga bukan pakar dari ilmu berda’wah. Namun hal ini hanya sekedar menjadi keresahan hati melihat nilai muballigh kini dilihat dari “fans”nya. Bukan sampai mana penyampaian syiar nya dapat memancing logika untuk turut berfikir dan menenung.
Jadi… mohon koreksi bila ada kesalahan ungkapan disini, semoga bisa menjadi bahan pemikiran saya dilain waktu. amiinn
*note #6 [project 52 dalam 365]*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H