Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Harga Seorang Muballigh

28 Februari 2016   04:07 Diperbarui: 14 April 2016   10:46 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adapun bagaimana cara penyampaiannya pada khalayak umum, itu ada seni dan aturannya. hal yang kadang terlupa oleh para muballigh TV akibat menjadi korban “kejar rating”. Bahwa sungguh masih ada akhlak dan wibawa yang senantiasa perlu dibangun agar syiar syiar yang disampaikan lebih dapatfeel-nya ketimbang sekedar melawak tak tentu arah.

Saya juga bukan pakar dari ilmu berda’wah. Namun hal ini hanya sekedar menjadi keresahan hati melihat nilai muballigh kini dilihat dari “fans”nya. Bukan sampai mana penyampaian syiar nya dapat memancing logika untuk turut berfikir dan menenung.

Jadi… mohon koreksi bila ada kesalahan ungkapan disini, semoga bisa menjadi bahan pemikiran saya dilain waktu. amiinn

 *note #6 [project 52 dalam 365]*

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun