Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kurang Bersyukur dan Gangguan Mental, Apa Hubungannya?

20 Juni 2023   19:06 Diperbarui: 21 Juni 2023   02:32 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa bersyukur saja tidak dapat menggantikan penanganan profesional atau mengatasi kompleksitas gangguan mental.

Integrasi rasa syukur dengan penanganan profesional dan support system dapat memberikan pendekatan yang lebih komprehensif untuk perawatan kesehatan mental dan membantu para penyintas dalam proses pemulihan.

Mendorong dialog terbuka, edukasi mengenai kesehatan mental, dan menyediakan akses ke dukungan profesional adalah cara yang lebih efektif untuk mengatasi gangguan mental dalam masyarakat. (oni)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun