Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kurang Bersyukur dan Gangguan Mental, Apa Hubungannya?

20 Juni 2023   19:06 Diperbarui: 21 Juni 2023   02:32 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama adalah hal yang baik dalam kehidupan manusia. Menurut saya, sayang sekali jika kebaikan agama luntur karena ketika kita dihadapkan pada kondisi tidak ideal (gangguan mental, misalnya), kita jadi memaksakan otoritas dan pengetahuan terbatas kita, alih-alih mendukung dan merawat para penyintas gangguan mental dengan belas kasih dan penuh pengertian.

Masyarakat beragama memiliki kesempatan untuk memainkan peran penting dalam menyebarluaskan kesadaran dan dukungan kesehatan mental. Mereka dapat menumbuhkan lingkungan pemahaman dan empati dengan mendidik pemeluknya tentang gangguan mental, menghilangkan stigma, dan mendorong perilaku mencari bantuan. 

Sangat penting bagi para pemimpin agama dan masyarakat untuk menekankan bahwa tantangan kesehatan mental bukanlah cerminan dari kelemahan spiritual atau rasa tidak bersyukur, melainkan kondisi medis yang dapat memengaruhi siapa pun, terlepas dari keyakinan atau tingkat rasa syukur mereka.

Dengan mengubah narasi dan mendukung dialog terbuka, kelompok masyarakat beragama dapat menjadi ruang aman bagi individu yang berjuang melawan gangguan mental. Mereka dapat menyediakan jaringan pendukung, memberikan doa dan bimbingan spiritual, dan memfasilitasi akses ke sumber daya kesehatan mental. 

Organisasi berbasis agama dapat berkolaborasi dengan profesional kesehatan mental untuk mengembangkan program pendidikan, lokakarya, dan kelompok pendukung yang menangani kesehatan mental.

Salah satu nilai yang kita anut ketika beragama adalah kerendahan hati. Hal ini dapat dilihat dari kerendahan hati kita dalam menerima dan mengakui kekuatan yang lebih besar dari kita. Prinsip ini mungkin dapat diterapkan dengan menjadi rendah hati untuk menyerahkan suatu urusan pada ahlinya, yang dalam urusan gangguan mental berarti adalah profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Atau, alternatif lain adalah dengan menjadi ahlinya dengan segala kerendahan hati untuk belajar dan berpikiran terbuka.

Mengatasi kesalahpahaman bahwa gangguan mental disebabkan oleh kurang bersyukur sangat penting untuk kesejahteraan individu dalam masyarakat. 

Menggabungkan prinsip syukur dengan pemahaman kesehatan mental yang welas asih dan berbasis bukti dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung penyembuhan, dukungan, dan inklusivitas. Dengan menganut pendekatan ini, masyarakat beragama dapat menjadi mercusuar harapan, penerimaan, dan pengertian bagi semua pemeluknya, terlepas dari gangguan mental yang dialami.

Selain itu, sangat penting untuk menyadari bahwa individu dengan gangguan mental masih dapat bersyukur dan memiliki iman yang lebih. Hanya karena seseorang bergulat dengan depresi atau kecemasan, bukan berarti mereka tidak mampu mensyukuri nikmat dalam hidup mereka atau memiliki iman yang kuat. 

Gangguan mental tidak meniadakan kemampuan seseorang untuk bersyukur; sebaliknya, gangguan mental justru dapat membuat seseorang lebih dekat dengan Tuhan karena dampak yang luar biasa dari kondisi emosi dan pikiran mereka.

Penting bagi para pemuka agama dan anggota masyarakat untuk menumbuhkan lingkungan empati dan pengertian, yang memungkinkan individu untuk secara terbuka berbagi perjuangan kesehatan mental mereka tanpa takut dihakimi, dikutuk, atau disumpahi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun