Alih-alih berfokus pada self control dan control/pengendalian secara umum yang menyebabkan overthinking, inilah saatnya untuk mengubah pola pikir kita ke arah bertindak.Â
Mulailah dengan mengakui bahwa tidak apa-apa membuat kesalahan dan bahwa kegagalan adalah bagian penting dari pertumbuhan. Kesalahan mungkin memang mengerikan, tapi lebih mengerikan terjebak dan dilahap habis oleh isi kepala kita sendiri. Terimalah bahwa ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan dan menunggu kepastian yang mutlak hanya akan menyebabkan hilangnya kesempatan-kesempatan dalam hidup.
Salah satu cara terbaik untuk memerangi overthinking adalah memecah tugas menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola. Daripada kewalahan oleh besarnya proyek atau tujuan, fokuslah untuk mengambil satu tindakan kecil pada satu waktu. Setiap langkah yang kita ambil membawa Anda lebih dekat ke tujuan Anda, dan dengan setiap tindakan, kita membangun momentum dan kepercayaan diri.
Alat ampuh lainnya untuk mengatasi overthinking adalah menetapkan tujuan dan tenggat waktu yang jelas. Memiliki target spesifik dan garis waktu memaksa Anda untuk mengambil tindakan dan membuat Anda tetap bertanggung jawab. Urai tujuan kita yang sejauh mencapai bulan menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil per mil (mile) dan rayakan milestones tersebut di sepanjang jalan. Dengan demikian, kita merasa mencapai sesuatu dan proses kita berjalan sehingga tidak semonoton menunggu 1 tujuan besar yang tidak tercapai setelah sekian usaha.
Penting juga untuk mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang suportif dan berpikiran sama yang mendorong tindakan dan menginspirasi kita untuk maju. Cari mentor, bergabunglah dengan komunitas atau grup yang selaras dengan minat atau tujuan kita, dan terlibat dalam diskusi yang merangsang pertumbuhan dan tindakan. Kolaborasi dan berbagi pengalaman dapat memberikan wawasan berharga dan perspektif baru.
Ingat, bertindak di sini bukan berarti menjadi sembrono atau impulsif. Ini tentang menemukan keseimbangan antara pertimbangan yang bijaksana dan melangkah ke depan. Percayai insting kita, ambil risiko yang telah diperhitungkan, dan hadapi ketidakpastian yang tak terelakkan yang menyertai kemajuan. Pahami bahwa kegagalan bukanlah cerminan dari nilai kita, melainkan kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Dear overthinkers,
kalau ada banyak sekali isi kepala kita sampai kita kewalahan, belajarlah pelan-pelan melepas yang tidak perlu dikontrol,
sudah saatnya untuk melepaskan diri dari rantai keraguan dan analisis-analisis di kepala kita yang membuat kita lumpuh.
Pengendalian diri atau self control penting, tapi tidak perlu diglorifikasi dalam kepala kita seolah-olah semua hal harus berada dalam kendali kita, yang sampai akhirnya membuat kita tenggelam dan termakan oleh isi kepala kita.
Mari mulai bertindak, karena itu adalah kunci yang membuka potensi sejati kita. Ambil langkah pertama itu, dan sisanya akan mengikuti. Perjalanan kita dimulai sekarang. (oni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H