Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seni Berkonflik: Berselisih Tanpa Bubar Jalan

10 April 2023   16:47 Diperbarui: 11 April 2023   00:05 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Medienstrmer on Unsplash

Bagaimana cara untuk berkonflik dengan sehat?

Menurut saya, akan sangat bervariasi caranya, tergantung dari apa yang sudah kita alami, bagaimana kita menyikapi tekanan, dan dengan siapa kita berkonflik. Tapi, secara umum, berikut adalah hal-hal yang bisa dipelajari untuk diingat setiap terjadi perselisihan atau ketika kita dihadapkan dengan perbedaan pikiran, emosi, dan tindakan:

Choose your fight (Pilih medan perang dengan bijak)
Tidak semua perselisihan layak untuk diributkan. Penting untuk memilih medan perang kita dengan bijak dan menghindari terlibat dalam semua perbedaan yang Anda temui. 

Beberapa konflik mungkin tidak sebanding dengan waktu dan energi kita, dan beberapa konflik lainnya mungkin bukan porsi kita untuk menanganinya. Jika konflik tidak perlu terjadi, yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah let go dan move on.

Tidak semua harus dibuat menjadi konflik. Namun, mungkin ada beberapa konflik yang harus diperjuangkan, dan dalam kasus tersebut, penting untuk memperjelas niat dan batasan kita dalam berkonflik.

Saat memilih pertarungan, penting untuk mempertimbangkan hasil yang ingin kita capai dari konflik yang dihadapi. Apa yang ingin kita peroleh dari konflik ini, dan seberapa penting hal itu bagi kita? Apakah kita bersedia berkompromi, atau apakah ini masalah yang tidak dapat dinegosiasikan untuk kita?

Dengan memperjelas niat kita, kita dapat mendekati konflik dengan pikiran jernih dan pendekatan terfokus.

Know your worth (Ketahui harga diri Anda)
Ketika konflik muncul, mudah terjebak dalam panasnya momen dan melupakan siapa diri kita. Penting untuk diingat bahwa harga diri kita sebagai pribadi tidak ditentukan oleh hasil konflik. Kita semua memiliki harga diri dan martabat yang melekat, terlepas dari apa yang mungkin dikatakan atau dilakukan orang lain.

Mengetahui harga diri kita berarti kita tau kapan harus membela diri sendiri dan kita mampu menolak diperlakukan tidak adil. Kita juga harus angkat suara ketika kita merasa batasan kita telah dilanggar atau nilai-nilai kita telah dikompromikan.

Dengan lebih mengenal diri sendiri, kita harusnya juga mampu mengenali diri kita ketika kita tidak memiliki niat yang lurus atau ketika pikiran kita tidak cukup jernih untuk terlibat dalam konflik. Ketika kita mungkin sudah kelewatan, kita mampu mengendalikan diri dengan mundur.

Stay grounded (Tetap stabil, tidak mudah terbawa emosi)
Terakhir, sangat penting untuk kita tetap stabil dan tidak mudah terbawa emosi saat menghadapi konflik. Sangat mudah untuk terbawa emosi dan melupakan gambaran yang lebih besar. Namun, dengan tetap stabil secara emosional, kita dapat mendekati konflik dengan kepala dingin dan pikiran yang jernih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun