Ada beberapa perbedaan utama antara psikologi populer dan psikologi ilmiah yang penting untuk dipahami:
- Berbasis bukti vs. anekdotal: Psikologi ilmiah bergantung pada bukti empiris dan analisis statistik untuk mendukung teori dan intervensinya. Sebaliknya, psikologi populer mungkin mengandalkan bukti anekdot atau anekdot pribadi untuk mendukung gagasannya.
- Kompleks vs. sederhana: Psikologi ilmiah sering menggunakan bahasa dan konsep yang rumit, sedangkan psikologi populer cenderung menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan lebih mudah diakses.
- Metodologi yang ketat vs. daya tarik yang luas: Psikologi ilmiah sering dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian yang ketat, sedangkan psikologi populer dapat diarahkan pada khalayak yang lebih luas atau daya tarik massa.
- Kritis vs. pasrah: Psikologi ilmiah mendorong analisis kritis dan skeptisisme, sedangkan psikologi populer dapat mendorong penerimaan yang pasrah atau pemikiran yang tidak kritis.
Penutup
Baik psikologi populer maupun psikologi ilmiah memiliki kekuatan dan keterbatasannya masing-masing.Â
Psikologi populer dapat diakses dan dipahami dengan mudah. Praktiknya juga dapat dilakukan secara mandiri sehingga psikologi populer sangat bermanfaat untuk pengembangan diri. Istilah yang berkembang juga membuat kita mempelajari sifat atau kecenderungan dari manusia. Meskipun demikian, psikologi populer kadang-kadang terlalu menyederhanakan konsep kompleks atau kekurangan bukti ilmiah.Â
Psikologi ilmiah, di sisi lain, mungkin lebih objektif, metode yang digunakan lebih ketat, dan berbasis bukti empiris. Tetapi, bisa rumit dan sulit dipahami oleh non-ahli.
Saya secara pribadi senang dengan adanya psikologi populer karena lebih banyak orang ingin mempelajari diri sendiri sebagai manusia dan dapat menjadi titik awal untuk perbaikan dan pengembangan diri. Hal ini merupakan kemajuan yang sangat bagus, mengingat psikologi dan kesehatan mental dulunya adalah ilmu yang tidak dipelajari semua orang dan tidak mudah diakses oleh semua orang.
Meskipun demikian, psikologi ilmiah tetap lebih baik karena teori yang dihasilkan lebih solid, lebih objektif, dan lebih tidak berpotensi merusak manusia (harmless).Â
Pengembangan teori psikologi tetap harus dilakukan dengan ilmiah dan pengkajian manusia yang beresiko tinggi (high stakes) tetap sebaiknya dilakukan oleh ilmuwan dan penanganan kasus beresiko tinggi tetap sebaiknya dilakukan oleh profesional yang memahami batasan psikologi populer dan psikologi ilmiah.
Karena, pada akhirnya, pendekatan psikologi yang paling efektif mungkin adalah pendekatan yang menyeimbangkan kekuatan psikologi populer dan ilmiah.Â
Dengan memahami perbedaan antara kedua pendekatan ini, semoga kita dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesehatan mental dan kesejahteraan kita, dan menjadi lebih kritis dan cerdas saat mengevaluasi teori dan intervensi psikologis dengan menyerahkan kepada ahlinya. (oni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H