Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Plus Minus Psikologi Populer dan Psikologi Ilmiah

1 April 2023   16:18 Diperbarui: 2 April 2023   01:08 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan masih banyak lagi!

Terlepas dari daya tariknya, psikologi populer seringnya tidak memiliki cukup bukti ilmiah untuk mendukung klaimnya. Psikologi populer juga cenderung menyederhanakan masalah kesehatan mental yang rumit dan menghadirkan pendekatan satu yang mutlak untuk semua. Padahal, terlepas dari sifat-sifat umum, individu kan unik dan berbeda. Jadi, pendekatan mutlak tadi kemungkinan besar tidak cocok untuk semua orang.

Di sisi lain, psikologi yang ilmiah bersifat rumit dan sulit dipahami oleh umum. Psikologi membahas hal yang sangat abstrak, tapi dalam kajian empiris. Tentu sebenarnya psikologi sebagai ilmu sangat rumit. Psikologi bukan hanya tentang memahami teori dan pandangan yang sudah dikemukakan tokoh yang sudah ada, melainkan juga melihat kenyataan manusia saat ini dan merumuskan teori yang sesuai. Entah dari sintesa teori, atau membangun teori baru dengan serangkaian prosedur psikometri yang tidak mudah. 

Selain itu, psikologi ilmiah tidak selalu memberikan cerita yang bisa diterima atau saran yang mudah diikuti yang kita dambakan. Hal ini dikarenakan psikologi ilmiah didasarkan pada penelitian empiris dan treatment berbasis bukti empiris, dan menawarkan pendekatan yang lebih bernuansa dan individual untuk kesehatan mental.

Apakah psikologi ilmiah lebih baik dari psikologi populer? Atau, apakah psikologi populer lebih mampu menjelaskan manusia karena lebih relatable bagi banyak orang secara emosional?

Dalam artikel ini, saya ingin mengeksplorasi psikologi populer dan psikologi ilmiah, dan bagaimana kita dapat menemukan pendekatan seimbang yang mempertimbangkan kekuatan masing-masing.

Sebagai seseorang dengan latar belakang psikologi sebagai sesuatu yang ilmiah dan mendalami psikometri, saya percaya bahwa kita harus selalu memprioritaskan perawatan dan intervensi berbasis bukti empiris. 

Namun, saya juga menyadari bahwa psikologi populer dapat menawarkan wawasan berharga dan tip praktis yang dapat melengkapi pendekatan ilmiah. Dengan menemukan keseimbangan antara keduanya, kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dan orang lain, serta membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mental dan kesejahteraan kita.

Psikologi Ilmiah

Psikologi ilmiah adalah pendekatan psikologi yang menekankan penelitian, analisis data, dan praktik berbasis bukti empiris. Tujuan psikologi ilmiah adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep dan teori psikologis, serta untuk mengembangkan intervensi yang efektif bagi individu yang berjuang dengan masalah kesehatan mental.

Salah satu kekuatan psikologi ilmiah adalah metodologinya yang ketat. Psikologi ilmiah mengandalkan bukti empiris, yang berarti bahwa temuan penelitian didasarkan pada data objektif dan analisis statistik. Selain itu, psikologi ilmiah dapat mengarah pada pengembangan intervensi efektif yang telah diuji dan dibuktikan melalui penelitian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun