Comforting yang saya maksud di sini adalah memberikan pengertian dan kenyamanan dengan cara membesarkan hati. Saya pribadi berkata kepada murid bahwa tidak apa-apa sesekali nilai turun. Sebisa mungkin, saya membesarkan hati siswa tanpa menghilangkan kesalahan yang telah dilakukannya.Â
Saya tidak ingin siswa menjadi patah semangat dan berakhir dengan rasa anti, rasa sedih berlebihan, atau rasa benci terhadap suatu mata pelajaran hanya karena nilai yang tiba-tiba anjlok.
Ya, intinya kita (saya dan siswa) harus bekerja lebih keras kedepannya agar pembelajaran bisa berjalan lebih optimal dan berhasil.Â
Mencari letak kesalahan
Setelah melihat nilai di lembar jawaban, mata saya secara otomatis langsung melakukan scanning. Tentunya scanning ini bertujuan untuk mengetahui di mana letak kesalahan yang telah dibuat.Â
Saya juga menanyakan beberapa hal tentang bagian mana yang menurut siswa saya kesulitan mengerjakan dan menandai bagian tersebut.
Setelah melakukan beberapa hal tersebut, saya langsung paham bagian mana yang bermasalah. Rupanya, kesalahan ini berkaitan dengan bentuk soal.Â
Refleksi
Dalam kisi-kisi yang diberikan, tertulis beberapa petunjuk seperti:
1. Menggambar pecahan
2. Penjumlahan dan pengurangan pecahan
Setelah membaca kisi-kisi di atas, saya langsung me-review pembelajaran dan memberikan latihan soal berbentuk isian singkat. Kesalahan saya di sini adalah hanya memberikan satu jenis bentuk soal saja, yaitu bentuk isian singkat.Â
Sedangkan, bentuk soal cerita lah yang ternyata keluar dalam penilaian harian. Hal ini membuat anak tidak familiar dengan bentuk soal yang keluar dan berakhir memberikan jawaban yang salah.Â