Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Saat Murid Les Mendapatkan Nilai Rendah

13 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 15 Februari 2023   09:16 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa dengan nilai jelek (sumber: EduCenter BSD)

Comforting yang saya maksud di sini adalah memberikan pengertian dan kenyamanan dengan cara membesarkan hati. Saya pribadi berkata kepada murid bahwa tidak apa-apa sesekali nilai turun. Sebisa mungkin, saya membesarkan hati siswa tanpa menghilangkan kesalahan yang telah dilakukannya. 

Saya tidak ingin siswa menjadi patah semangat dan berakhir dengan rasa anti, rasa sedih berlebihan, atau rasa benci terhadap suatu mata pelajaran hanya karena nilai yang tiba-tiba anjlok.

Ya, intinya kita (saya dan siswa) harus bekerja lebih keras kedepannya agar pembelajaran bisa berjalan lebih optimal dan berhasil. 

Mencari letak kesalahan

Setelah melihat nilai di lembar jawaban, mata saya secara otomatis langsung melakukan scanning. Tentunya scanning ini bertujuan untuk mengetahui di mana letak kesalahan yang telah dibuat. 

Saya juga menanyakan beberapa hal tentang bagian mana yang menurut siswa saya kesulitan mengerjakan dan menandai bagian tersebut.

Setelah melakukan beberapa hal tersebut, saya langsung paham bagian mana yang bermasalah. Rupanya, kesalahan ini berkaitan dengan bentuk soal. 

Refleksi

Dalam kisi-kisi yang diberikan, tertulis beberapa petunjuk seperti:

1. Menggambar pecahan

2. Penjumlahan dan pengurangan pecahan

Setelah membaca kisi-kisi di atas, saya langsung me-review pembelajaran dan memberikan latihan soal berbentuk isian singkat. Kesalahan saya di sini adalah hanya memberikan satu jenis bentuk soal saja, yaitu bentuk isian singkat. 

Sedangkan, bentuk soal cerita lah yang ternyata keluar dalam penilaian harian. Hal ini membuat anak tidak familiar dengan bentuk soal yang keluar dan berakhir memberikan jawaban yang salah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun