Benteng ini dinamakan seperti itu karena benteng terlihat seperti di pendam di tanah. Dan benar, saya melihat dan menaiki bagian tanggul yang mengelilingi bangunan benteng di bagian sisi belakang, kanan dan kiri. Di atas tanggul, saya bisa melihat aliran sungai yang mengelilingi benteng.
Sistem Drainase yang masih original
Penjelasan beliau tentang tanggul berlanjut mengenai sistem drainase benteng yang sangat baik. Saya sih sudah menduga tentang ini karena Belanda adalah negara dengan sistem drainase yang sangat baik.Â
Oleh karena itu, benteng berada di dekat dua pertemuan aliran sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, dibangunlah tanggul untuk menaggulangi luapan air.Â
Seluruh bagian bangunan memiliki sistem drainase yang baik dan seluruh salurannya bermuara pada aliran sungai Bengawan Solo.Â
Sistem pintu buka tutup otomatis juga ada di setiap ujung saluran. Bahkan beliau juga berkata bahwa tidak ada yang dirubah dari sistem drainase, semuanya masih original sejak zaman kolonial Belanda.Â
Bagian tengah yang paling istimewa
Selain bagian camp, ada juga penjara, dan museum sekaligus makam yang berada di bagan tengah benteng. Seperti yang saya duga, bagian tengah benteng adalah bagian yang istimewa.Â
Bangunan tengah terlihat sebagai bangunan yang paling terawat. Dan benar, ada museum mini dan makam seseorang yang sangat berjasa disana.
Makam tersebut adalah makam KH. Muhammad Nursalim. Beliau bercerita bahwa KH. Muhammad Nursalim adalah salah satu pengikut Pangeran Diponegoro yang taat. KH. Muhammad Nursalim diutus untuk menggalang kekuatan karena kekalahan Ngawi kala itu.Â
Setelah melalui banyak pertempuran, KH. Muhammad Nursalim berhasil ditengkap oleh Belanda. Ia kemudian dibawa ke Benteng Pendem untuk dieksekusi. Sang Kiai dikubur hidup-hidup di bagian tengah benteng.