Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berkunjung ke Benteng Pendem Ngawi Sebelum Direhabilitasi

26 Januari 2023   18:00 Diperbarui: 1 Februari 2023   08:47 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam KH. Muhammad Nursalim (sumber: Merdeka.com)

Setelah berkeliling, teman-teman memutuskan untuk duduk di bagian tengah benteng yang sangat lapang. Bersama pengunjung lain, kami beristirahat dan duduk santai. 

Satu hal yang saya sayangkan saat itu, tidak begitu banyak teks atau informasi terkait benteng yang bisa ditemukan. 

Hanya ada beberapa teks nama bangunan benteng. Saya juga tidak bisa menemukan sejumlah petugas yang biasanya ada di area wisata.

Well, saya tahu bahwa tidak semua benteng dibuat seperti museum dengan banyak bagian informatif. Kebanyakan digunakan untuk area foto dan dinikmati suasananya saja. Namun, pasti ada keinginan untuk tau tentang sejarah benteng. Itu lah yang saya rasakan.

Tampak tengah Benteng Pendem Ngawi (Dokumentasi Pribadi)
Tampak tengah Benteng Pendem Ngawi (Dokumentasi Pribadi)

Saat sedang menikmati suasana pagi di Benteng Pendem Ngawi, ekor mata saya menemukan seorang laki-laki paruh baya yang sedang menyapu area tengah benteng. 

Saya pun mendatangi beliau dengan semangat. Setelah menyapa, saya pun mulai menanyakan beberapa pertanyaan. 

Panjenengan sampun dangu nyambut damel teng mriki pak? (Bapak sudah lama bekerja disini?)
Puluhan taun mbak kulo ngabdi teng mriki (Sudah puluhan tahun mengabdi disini mbak)

Setelah jawaban tersebut keluar, saya semakin bersemangat untuk bertanya ke beliau. Beliau kemudian dengan sukarela menceritakan tentang Benteng Pendem Ngawi. 

Mungkin saja informasi ini bisa diakses di google dalam banyak versi. Namun, mendengarkan cerita langsung terasa sangat berbeda untuk saya yang tidak tau informasi apa pun tentang benteng ini.

Kenapa dinamakan Benteng Pendem?

Beliau bercerita kalau Benteng Pendem ini peninggalan kolonial Belanda yang dulunya dihuni lebih dari 250 tentara. Pendem merupakan salah satu kata di Bahasa Jawa yang berarti di pendam di dalam tanah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun