Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ada Buku Beracun yang Bisa Membunuh Orang?

2 Januari 2023   18:00 Diperbarui: 2 Januari 2023   18:11 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembaga dan racun arsenik di buku tua (sumber: Heritage Science)

Mungkin biasa bagi kita saat mendengar ada hewan dan tanaman beracun yang bisa berakibat fatal pada manusia. Namun, apa yang ada di pikiranmu jika mendengar bahwa ada buku beracun yang bisa membunuh orang?

Walaupun terkesan seperti hal yang hanya muncul di buku dongeng fantasi, tapi buku-buku ini benar-benar ada di dunia.

Pada tahun 2019,  seorang bernama Melissa Tedone menemukan beberapa buku beracun yang dibuat pada abad 19. Melissa adalah  seorang kepala laboratorium untuk konservasi bahan pustaka di Winterthur Museum yang juga pakar memperbaiki buku-buku tua. Ia saat itu berusaha memperbaiki sebuah buku berjudul Rustic Adornments for Homes and Taste yang terbit tahun 1857.

Buku Rustic Adornments for Homes and Taste memiliki sampul berwarna hijau terang dengan banyak cap emas. Namun, kondisi buku ini begitu buruk hingga harus diperbaiki. Saat memperbaiki buku, Melissa menemukan lapisan luar sampul begitu gampang mengelupas. Melissa kemudian menyadari bahwa itu bukanlah sampul, tetapi lapisan luar buku yang bercampur dengan pigmen hijau. 

Pigmen hijau ini kemudian diperiksa dengan menggunakan teknologi x-ray. Secara mengejutkan, tembaga dan racun arsenik ditemukan dalam pigmen hijau yang kemudian di-idetifikasi sebagai warna emerald green atau hijau zamrud. 

Ya, racun arsenik yang mematikan ditemukan di sampul buku berusia 162 tahun. 

Tembaga dan racun arsenik di buku tua (sumber: Heritage Science)
Tembaga dan racun arsenik di buku tua (sumber: Heritage Science)

Se-mematikan apa sih racun arsenik?

Racun arsenik merupakan racun yang mematikan. Dari Alodokter, racun arsenik adalah arsenik buatan atau arsenik anorganik, yang umumnya digunakan untuk keperluan pertambangan, termasuk tambang batu bara dan peleburan tembaga. Sulit terdeteksi lantaran tidak berbau, berwarna, dan tidak memiliki rasa ketika tertelan, menjadikan racun arsenik sangat berbahaya.

Walaupun kemungkinan kecil hanya memberikan bahaya minor, tapi racun arsenik di sampul ini bisa berbahaya bagi siapapun yang menanganinya. 

Betul, pustakawan dan peneliti menjadi orang dengan resiko tertinggi terkena racun arsenik dari buku.

Mereka mungkin secara tidak sengaja menghirup atau menelan partikel yang mengandung arsenik, yang berakibat lesu, pusing, diare, dan kram perut. Arsenik juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Pada kasus serius, keracunan arsenik dapat menyebabkan gagal jantung, penyakit paru-paru, disfungsi saraf, dan yang paling parah kematian.

Pada kasus buku beracun ini, peneliti menemukan bahwa kain buku tua yang ditemukan mengandung rata-rata 1,42 miligram arsenik per sentimeter persegi. Sedangkan dosis arsenik yang mematikan bagi orang dewasa kira-kira 100 miligram. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya buku ini?

Emerald Green yang indah tapi mematikan

Buku dengan sampul berwarna hijau zamrud (sumber: National Geographic)
Buku dengan sampul berwarna hijau zamrud (sumber: National Geographic)

Hingga tahun lalu, Melissa dan tim sudah menemukan 88 buku abad ke-19 yang mengandung warna hijau zamrud. Tujuh puluh di antaranya ditutupi dengan kain buku hijau terang, dan sisanya memiliki pigmen yang dimasukkan ke dalam label kertas atau fitur dekoratif.

Warna emerald green atau bisa disebut dengan hijau zamrud/hijau paris adalah produk dari penggabungan tembaga asetat dengan arsenik yang menghasilkan tembaga acetoarsenite. Pigmen beracun ini berkembang secara komersial pada tahun 1814 oleh Wilhelm Dye dan White Lead Company di Schweinfurt, Jerman. Pigmen ini digunakan di mana-mana, mulai dari pakaian dan wallpaper hingga bunga dan cat palsu.

Pada saat itu, racun pada pigmen warna hijau zamrud sudah diketahui keberadannya. Namun, warna cerah tetap populer dan murah untuk diproduksi. Wallpaper pada tembok menaburkan debu hijau beracun yang menutupi makanan dan melapisi lantai. Pakaian yang diwarnai dengan pigmen mengiritasi kulit dan bisa meracuni pemakainya.

Hal ini juga terjadi pada buku. Para pembuat buku memproduksi buku-buku yang berwarna-warni dengan pewarna. Pewarna ini berupa larutan yang secara kimiawi terikat pada bahan yang diaplikasikan dan pigmen yang secara fisik melapisi bagian permukaan buku. Oleh karena itu, pigmen hijau yang paling modis di era itu bisa menghiasi sampul buku-buku populer walaupun nantinya pigmen cenderung retak, terkelupas, dan mengelupas seiring waktu.

Apa fungsi racun arsenik pada buku?

setengah sampul buku berwarna hijau (sumber: Live Science)
setengah sampul buku berwarna hijau (sumber: Live Science)

Pada zaman itu, cat warna emerald green atau hijau zamrud yang mengandung arsenik dipakai untuk media apa saja. Mulai dari pakaian, cat tembok, hingga buku. Cat ini dipakai untuk alasan estetika karena warna hijau zamrud memberikan kesan indah dan mewah.

Namun, tampaknya cat ini mempunyai fungsi lain. Cat tersebut mungkin digunakan pada sampul buku untuk mengawetkan tampilan-nya. Cat ini juga melindungi buku dari hama. Dari buku-buku yang ditemukan, cat berwarna hijau ini tidak melapisi bagian sampul sepenuhnya dan hanya digunakan pada sebagian sampul buku. 

Bagaimana cara membaca buku beracun?

Sampai saat ini, belum ada cara lain selain lebih berhati-hati. Saat menemukan buku tua, pastikan warnanya. Jika buku berwarna hijau, jangan panik dan tentunya segera mencuci tangan hingga bersih.

Peneliti sudah mengisolasi buku-buku beracun yang ditemukan di ruangan khusus. Rencananya, pihak perpustakaan akan membuatkan versi digitalnya sehingga orang-orang bisa menikmati isi buku tanpa risiko keracunan. Website Winterthur Museum bahkan memberikan langkah-langkah yang bisa kita lakukan saat menemukan buku beracun disini.

Mereka bahkan membuat data yang berisi judul buku beracun disini.

Sumber: 1 2 3 4 5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun