Mereka mungkin secara tidak sengaja menghirup atau menelan partikel yang mengandung arsenik, yang berakibat lesu, pusing, diare, dan kram perut. Arsenik juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Pada kasus serius, keracunan arsenik dapat menyebabkan gagal jantung, penyakit paru-paru, disfungsi saraf, dan yang paling parah kematian.
Pada kasus buku beracun ini, peneliti menemukan bahwa kain buku tua yang ditemukan mengandung rata-rata 1,42 miligram arsenik per sentimeter persegi. Sedangkan dosis arsenik yang mematikan bagi orang dewasa kira-kira 100 miligram. Bisa dibayangkan betapa berbahayanya buku ini?
Emerald Green yang indah tapi mematikan
Hingga tahun lalu, Melissa dan tim sudah menemukan 88 buku abad ke-19 yang mengandung warna hijau zamrud. Tujuh puluh di antaranya ditutupi dengan kain buku hijau terang, dan sisanya memiliki pigmen yang dimasukkan ke dalam label kertas atau fitur dekoratif.
Warna emerald green atau bisa disebut dengan hijau zamrud/hijau paris adalah produk dari penggabungan tembaga asetat dengan arsenik yang menghasilkan tembaga acetoarsenite. Pigmen beracun ini berkembang secara komersial pada tahun 1814 oleh Wilhelm Dye dan White Lead Company di Schweinfurt, Jerman. Pigmen ini digunakan di mana-mana, mulai dari pakaian dan wallpaper hingga bunga dan cat palsu.
Pada saat itu, racun pada pigmen warna hijau zamrud sudah diketahui keberadannya. Namun, warna cerah tetap populer dan murah untuk diproduksi. Wallpaper pada tembok menaburkan debu hijau beracun yang menutupi makanan dan melapisi lantai. Pakaian yang diwarnai dengan pigmen mengiritasi kulit dan bisa meracuni pemakainya.
Hal ini juga terjadi pada buku. Para pembuat buku memproduksi buku-buku yang berwarna-warni dengan pewarna. Pewarna ini berupa larutan yang secara kimiawi terikat pada bahan yang diaplikasikan dan pigmen yang secara fisik melapisi bagian permukaan buku. Oleh karena itu, pigmen hijau yang paling modis di era itu bisa menghiasi sampul buku-buku populer walaupun nantinya pigmen cenderung retak, terkelupas, dan mengelupas seiring waktu.
Apa fungsi racun arsenik pada buku?
Pada zaman itu, cat warna emerald green atau hijau zamrud yang mengandung arsenik dipakai untuk media apa saja. Mulai dari pakaian, cat tembok, hingga buku. Cat ini dipakai untuk alasan estetika karena warna hijau zamrud memberikan kesan indah dan mewah.
Namun, tampaknya cat ini mempunyai fungsi lain. Cat tersebut mungkin digunakan pada sampul buku untuk mengawetkan tampilan-nya. Cat ini juga melindungi buku dari hama. Dari buku-buku yang ditemukan, cat berwarna hijau ini tidak melapisi bagian sampul sepenuhnya dan hanya digunakan pada sebagian sampul buku.Â
Bagaimana cara membaca buku beracun?
Sampai saat ini, belum ada cara lain selain lebih berhati-hati. Saat menemukan buku tua, pastikan warnanya. Jika buku berwarna hijau, jangan panik dan tentunya segera mencuci tangan hingga bersih.