Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - English Tutor | Freelance Content Writer

Random Thought About Lifestyle, Movies, K-drama, Beauty, Health, Education and Social Phenomena | Best Student Nominee Kompasiana Awards 2022

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pengalaman Belanja di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo, Pasar Modern Tapi Kok Sepi?

18 November 2022   18:00 Diperbarui: 19 November 2022   09:25 9676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
area lantai 1 Pasar Legi Songgolangit (Dokumentasi Pribadi)

Beberapa hari yang lalu, saya berbelanja memutuskan berbelanja mingguan di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo. Dengan berbekal sedikit daftar belanja, saya menstarter motor matic sebelum matahari makin terik.

Pasar Legi Songgolangit adalah satu-satunya pasar modern yang ada di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pasar ini berlokasi di tengah kota Ponorogo. Pasar ini sempat mengalami kebakaran hebat di tahun 2017 dan banyak pedagang dan direlokasi. Pada tahun itu juga, pasar lumayan lama menjadi area kosong sebelum dibangun ulang.

Dilansir dari laman Pemkab Ponorogo, pembangunan ulang Pasar Legi Songgolangit menghabiskan dana APBN sebesar 133 milyar rupiah. Pembangunan ulang ini selesai pada bulan Februari tahun 2020 dan pasar mulai dibuka untuk umum pada bulan Juli 2021. Pasar dibangun ulang menjadi gedung besar berisi 4 lantai dengan ornamen bulu merak di bagian luar yang identik dengan Reog Ponorogo.

Usai pembangunan ulang ini, pasar menjadi lebih rapi, bersih dan nyaman daripada sebelumnya. Oleh karena itu, saya sering berbelanja di pasar ini. 

tampak luar Pasar Legi Songgolangit Ponorogo (sumber: Pemerintah Kabupaten Ponorogo)
tampak luar Pasar Legi Songgolangit Ponorogo (sumber: Pemerintah Kabupaten Ponorogo)

Setelah 10 menit berkendara, saya akhirnya masuk ke area parkir bagian utara.  Kesan pertama yang saya dulu adalah parkir yang lumayan bersih dan rapi. Walaupun belum ada tiket parkir otomatis yang bekerja dengan optimal, banyak sekali tukang parkir yang sigap membantu para pengunjung. Kendaraan terparkir rapi dan membayar harga yang sama, yaitu 2 ribu rupiah untuk sepeda motor. Ada juga area parkir khusus mobil di lantai 2 yang memudahkan mobilitas pedagang. 

Pasar Legi Songgolangit memiliki tiga pintu masuk utama di bagian depan, tengah, dan belakang. Saya yang waktu itu masuk lewat pintu tengah, disambut dengan banyaknya pedagang di kanan kiri. Lantai 1 pasar ini diisi dengan pedagang sayuran, buah, daging, dan ikan. Berbagai bahan-bahan yang diperjualbelikan dijamin sangat segar dan memiliki harga yang bersaing. Walaupun berisi bahan-bahan basah, area lantai 1 masih lumayan bersih dan nyaman untuk dijelajahi.

area tengah pasar yang difungsikan sebagai area pameran (sumber: Pemerintah Kabupaten Ponorogo)
area tengah pasar yang difungsikan sebagai area pameran (sumber: Pemerintah Kabupaten Ponorogo)

Setelah berbelanja beberapa sayur dan buah, saya memutuskan naik ke lantai 2. Untuk akses ke lantai atas, Pasar Legi Songgolangit memiliki 4 akses. Tangga konvensional, lorong miring, eskalator, dan lift. Kurang lebih ada 3 jalur tangga konvensional dai ujung dan juga tengah pasar. Ada satu lorong miring yang biasa digunakan pedagang untuk membawa lori. Ada 2 jalur eskalator yang berhadapan di bagian tengah gedung. Dan yang terakhir ada 2 lift di bagian utara dan selatan.

Sedikit tips, tetap berhati-hati saat menggunakan eskalator. Arah naik turun eskalator terkadang diganti secara mendadak. Dari 2 lift yang ada, lift pengunjung di pintu masuk depan terasa lebih bersih dan nyaman karena jarang digunakan. Sedangkan lift barang di dekat parkir pintu belakang akan selalu penuh dengan hilir mudik pedagang dan petugas pasar. 

area lantai 1 Pasar Legi Songgolangit (Dokumentasi Pribadi)
area lantai 1 Pasar Legi Songgolangit (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun