Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - random

putriwulandari22022000@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pengalaman Belanja di Pasar Legi Songgolangit Ponorogo, Pasar Modern Tapi Kok Sepi?

18 November 2022   18:00 Diperbarui: 19 November 2022   09:25 9676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
area lantai 1 Pasar Legi Songgolangit (Dokumentasi Pribadi)

Saya kemudian naik menuju lantai 2 menggunakan eskalator. Lantai 2 ini berisi pedagang mracang (sembako) dan jajanan. Kita bisa menemukan jajanan kering penuh msg yang biasa dijual kiloan. Ada juga berbagai jajanan pasar yang menggugah selera dengan harga yang murah meriah. Dan tidak ketinggalan berbagai jajanan tradisional oleh-oleh khas Ponorogo.

Setelah mendapatkan telur di salah satu toko sembako, saya naik ke lantai 3. Lantai 3 ini berisi berbagai toko perkakas, plastik, sepatu, tas, dan herbal (empon-empon). Kita akan disamput dengan bau-bau eksotis dari bahan-bahan herbal. Kita juga bisa dengan mudah menemukan berbagai model sandal, sepatu, dan tas yang sangat bervariasi dengan harga miring yang tentunya boleh ditawar. Lantai 3 juga ada tempat ibadah berkapasitas besar dengan fasilitas wudhu dan kamar mandi yang bersih dan terawat.

area foodcourt (kanan) dan area pakaian (kiri) di lantai 4 (Dokumentasi Pribadi)
area foodcourt (kanan) dan area pakaian (kiri) di lantai 4 (Dokumentasi Pribadi)

Lantai 4 merupakan area favorit saya. Lantai ini berisi berbagai toko pakaian, area penjahit, dan foodcourt. Kita bisa menemukan berbagai toko pakaian dengan harga bersaing, area menjahit yang bisa langsung kita tunggu di tempat hasilnya, dan berbagai jajanan tradisional hingga kekinian. 

Sebut saja nasi pecel, soto , dan dawet jabung yang dibandrol 5 ribu per porsi. Atau makanan yang lebih berat seperti mie ayam dan juga bakso dengan harga 8 ribu rupiah. Saya juga bisa menemukan makanan ringan kekinian seperti kebab, croffle, dan dimsum dengan harga terjangkau tapi dengan kualitas yang lumayan. Tentunya ada juga berbagai minuman seperti es teh, thai tea, bahkan boba. 

Pengunjung juga disediakan banyak tempat duduk dan meja yang bisa digunakan untuk beristirahat dengan nyaman setelah berkeliling pasar. Lengkap sekali, bukan?


seporsi kue pukis yang lembut, manis, dan gurih seharga 5 ribu rupiah (Dokumentasi Pribadi)
seporsi kue pukis yang lembut, manis, dan gurih seharga 5 ribu rupiah (Dokumentasi Pribadi)
  • Mulai 'hidup' agak siang

Begini, jika dibandingkan dengan pasar tradisional lain, Pasar Legi Songgolangit memiliki jam sibuk relatif siang. Disaat pasar lain ramai sejak pagi buta, pedagang di pasar ini hanya 'hidup'di lantai 1 saja pada pagi hari. Saat matahari mulai naik, baru lah kios-kios buka. Bahkan, area foodcourt mulai ramai saat masuk jam 9 pagi.

Hal ini mungkin terjadi karena pasar ini memiliki jam operasional yang lumayan ketat dan lokasi yang nyaman. Pedagang merasa bebas dan nyaman untuk membuka kiosnya agak siang karena pasar tutup jam setengah 6 sore. Area pasar yang nyaman dan adem juga membuat pengunjung bebas ingin datang bahkan di siang bolong.

  • Lokasi yang bersih dan terawat

Saya pernah bertanya dengan salah seorang cleaning service yang bekerja di Pasar Legi Songgolangit. Ada puluhan cleaning service yang dipekerjakan untuk menjaga kebersihan pasar. Mereka dibagi menjadi 2 shift, pagi dan siang. Mereka harus menyapu, mengepel, dan membuang sampah 2 kali dalam sehari. Ada juga tim teknisi yang bekerja disana. Mereka bertugas memperbaiki listrik, cctv, lift, hingga eskalator. Lift dan eskalator juga dibersihkan dan di-service tiap minggunya. 

para cleaning service (sumber: Kanalindonesia.com)
para cleaning service (sumber: Kanalindonesia.com)
  • Banyak kios kosong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun