Mohon tunggu...
Puwan Muda Muawanah 121211059
Puwan Muda Muawanah 121211059 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Dian Nusantara

Mahasiswa Universitas Dian Nusantara Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Sarjana Akuntansi Mata Kuliah Akuntansi Forensik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan 5W dan 1H untuk Memory-Enhancing Techniques for Investigative Interviewing: The Cognitive Interview Fishe, Geiselman 1992

1 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:00 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanganan Saksi Rentan:

  • Saksi yang rentan, seperti anak-anak atau individu dengan disabilitas, memerlukan perlakuan khusus selama wawancara. Penyelidik harus memastikan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan kemampuan mereka untuk memahami dan menjawab pertanyaan.
  • Kerahasiaan dan Privasi:

    • Informasi yang diperoleh selama wawancara harus dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk tujuan penyelidikan. Pelanggaran privasi saksi atau tersangka dapat memiliki implikasi hukum.
  • Aplikasi dalam Wawancara Kognitif:

    • Kesesuaian dengan Hukum: Wawancara kognitif harus dilakukan dengan mempertimbangkan hak-hak hukum individu. Misalnya, teknik context reinstatement atau reverse order harus diterapkan tanpa paksaan dan dengan menghormati hak saksi atau tersangka.
    • Pemberitahuan Hak: Sebelum wawancara kognitif dimulai, penyelidik harus memberitahu saksi atau tersangka tentang hak-hak mereka, seperti hak untuk didampingi penasihat hukum dan hak untuk diam.
    • Rekaman dan Transparansi: Wawancara kognitif sering kali direkam untuk memastikan transparansi dan untuk memberikan bukti bahwa teknik yang digunakan tidak melanggar hak-hak individu.

    Contoh Kasus: Penipuan Investasi

    Seorang investor, Budi, melaporkan kepada pihak berwenang bahwa dia telah menjadi korban penipuan investasi. Budi diiming-imingi oleh seorang pria bernama Andi untuk menginvestasikan sejumlah uang dalam proyek properti yang ternyata tidak pernah ada. Andi menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, tetapi setelah Budi mentransfer dana, Andi menghilang dan proyek tersebut tidak pernah terealisasi.

    Detail yang Diperoleh:

    • What (Apa):

      • Budi menjelaskan bahwa dia diundang oleh Andi untuk berinvestasi dalam proyek properti yang diklaim akan memberikan keuntungan besar. Andi menunjukkan dokumen-dokumen yang tampak sah, termasuk gambar proyek dan proposal investasi.
    • Who (Siapa):

      • Budi memberikan deskripsi fisik Andi dan informasi kontak yang digunakan Andi selama komunikasi. Budi juga menyebutkan nama-nama beberapa orang yang diperkenalkan oleh Andi sebagai rekan bisnis.
    • When (Kapan):

      • Budi mengingat tanggal dan waktu pertemuan serta kapan dia melakukan transfer dana. Dia juga mengingat percakapan telepon dan email yang terjadi selama proses investasi.
    • Where (Di mana):

      • Budi menjelaskan lokasi pertemuan, termasuk kantor yang diklaim sebagai tempat kerja Andi dan restoran di mana mereka bertemu untuk membahas investasi.
    • Why (Mengapa):

      • Budi menjelaskan motivasinya untuk berinvestasi, termasuk janji keuntungan besar yang diutarakan oleh Andi dan keyakinannya terhadap dokumen yang ditunjukkan oleh Andi.
    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun