Adanya pandemic Covid-19 menyebabkan banyak kerugian mulai dari pusat perbelanjaan yang sepi, pariwisata serta tempat rekreasi dengan pengunjung yang minim, perusahaan yang menunda ekspor impor barang sehingga berakibat terhadap menurunnya perekonomian negara.Â
Tidak hanya perekonomian negara yang terkena dampak ini, tapi juga masyarakat. Banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan karena penerapan lockdown. Angka pengangguran akan meningkat dan kesejahteraan akan menurun. Perekonomian Indonesia jelas akan mengalami penurunan dalam beberapa bulan ini dimulai dari Maret 2020 hingga pandemi Covid-19 berkurang.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal berada di kisaran 2,3 persen. Bahkan skenario terburuknya bisa menyentuh negatif 0,4 persen. Skenario terburuk itu bisa terjadi jika pandemi virus corona atau Covid-19 terus berlangsung dalam jangka panjang. Dengan demikian secara otomatis akan menghantam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami, Bank Indonesia, LPS, OJK memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 2,3 pesen bahkan bisa negatif 0,4 persen," kata menteri Sri Mulyani dalam video conference di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Salah satu sector perekonomian yang terkena dampak dari Virus Covid-19 ini yaitu peternakan ayam petelur. Penurunan harga telur, dan penundaan ekspor adalah sebagian dari dampak Virus Covid-19.
Salah satu kepala peternakan di wilayah Blitar, Wahyu Ega mengatakan, "Di masa pandemi ini harga telur ayam mengalami penurunan selama hampir 2 bulan, sedangkan kenaikannya cukup lama. Ekspor ke luar kota juga ditunda karena pemerintah menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran covid-19. Meskipun ekspor ke luar kota ditunda, tidak mengurangi pemasaran telur karena pemerintah juga membeli telur untuk disumbangkan kepada warga yang membutuhkan. Jadi pemasarannya tetap seimbang. Yang menjadi permasalahan yaitu harga pakan ayam tetap normal dan harga telur menurun, ini pasti membuat kami mengalami kerugian. Tapi kerugian itu tidak terlalu besar sehingga kami tetap bisa menggaji karyawan dengan layak. Di area peternakan juga diterapkan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, wajib menjaga kebersihan, dan ada penyemprotan desinfektan setiap hari."
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembangunan perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai sektor, seperti tempat wisata, perusahaan, peternakan, rumah makan, dan yang lainnya mengalami penurunan profit selama beberapa bulan.
Para produsen harus pandai-pandai mendistribusikan barangnya melalui online (media social), karena itu jalan mereka untuk tetap menjalankan usahanya. Pandemi covid-19 ini tidak hanya berpengaruh negative, tapi juga berpengaruh positif yaitu para produsen dapat memanfaatkan teknologi baru dengan baik, jadi setelah new normal nanti produsen bisa menggunakan 2 jalur untuk pemasarannya, yaitu jalur online dan jalur offline (pendistribusian secara langsung).
Daftar Pustaka
Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-dasar Ekonomi Wilayah. Penerbit Graha Ilmu.
Freycinetia Fitriani, Feni. 2020. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 2,9 Persen Kuartal I/2020.https://m.bisnis.com/amp/read/20200505/9/1236510/parah-pertumbuhan-ekonomi-
indonesia-hanya-29-persen-kuartal-i2020 (online). Diakses 20 Juli 2020