Mohon tunggu...
Putut Daerobi
Putut Daerobi Mohon Tunggu... Freelancer - Bukan apa apa, hanya apa adanya

hidup adalah pergerakan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Membangun Lingkungan Ramah Anak?

11 September 2021   18:31 Diperbarui: 15 September 2021   20:30 2481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kesasadaran pentingnya membangun lingkungan ramah anak di tingkat keluarga sudah selesai, kemudian menjadi penting juga membangun kesadaran kolektif lingkungan, katakanlah setingkat RT.

Dikarenakan, setelah anak beranjak semakin dewasa, lingkungan sekitar lah yang merupakan tempat anak beraktivitas, dan bermain dengan anak-anak sebayanya.

Pengurus RT, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda dalam hal ini penting untuk duduk bersama, membahas bagaimana caranya membangun lingkungannya yang ramah anak.

Salah satu caranya adalah dengan turut serta menguatkan lembaga pendidikan, formal maupun non formal di wilayah tersebut, karena lembaga pendidikan inilah sebagai tempat anak belajar, mempersiapkan generasi masa depan.

Kemudian juga mendorong adanya kegiatan positif yang diikuti oleh anak-anak di lingkungan, baik keagamaan seperti kegiatan dibaiyah, solawat banjari, maupun sosial kemasyarakatan seperti penyelenggaraan perlombaan edukatif untuk anak, dalam rangaka peringatan hari hari besar nasional.

Selain itu, masyarakat juga bisa membangun lokasi bermain anak tersendiri, sehingga anak anak di lingkungan tersebut memiliki tempat yang nyaman untuk bermain. Apalagi jika disediakan taman baca anak di lokasi tersebut, tentunya akan lebih menarik lagi.

Untuk anak yang sudah bersekolah di tingkat dasar, menengah, maupun atas, maka lembaga pendidikan terkait juga sangat penting dalam hal membangun lingkungan ramah anak. Karena waktu anak, sebagian juga dihabiskan di sekolah.

Akhirnya, dalam rangka membangun kesadaran kolektif, untuk mewujudkan lingkungan yang ramah anak ini dibutuhkan sinergi antara orang tua dalam keluarga, para tokoh lingkungan, dan lembaga pendidikan terkait.

Sabtu, 11 September 2021

Penulis: Putut Dairobi (Pendamping Sosial Progam Keluarga Harapan Kabupaten Blitar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun