Mohon tunggu...
Putu Yudyaheri
Putu Yudyaheri Mohon Tunggu... Jurnalis - 100% Human

Manusia biasa yang belum selesai dengan dirinya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sistem Kasta di Era Joseon, Bobrok dan Tidak Humanis

2 Desember 2022   20:58 Diperbarui: 2 Desember 2022   21:05 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka biasanya adalah para astrolog, dokter, akuntan, atau birokrat kelas bawah di area pinggiran. Golongan Chungin juga menikmati berbagai previlese seperti bebas wajib militer dan bebas pajak. Para wanita dari kelas Chungin biasanya dikirim sebagai pelayan istana dan memiliki peluang untuk dijadikan selir atau wanita raja.

Sangmin
Sangmin merupakan kelas pekerja. Jika kelas Chungmin dianggap sebagai sebagai golongan pekerja elit, maka kelas Sangmin ini merupakan para pekerja yang melakukan pekerjaan berat. Mereka adalah petani, buruh perkebunan, pedagang kecil, nelayan, pengrajin dan lainnya.

Mayoritas dari penduduk Joseon merupakan kelas Sangmin. Mereka dibebankan pajak yang tinggi dan diharuskan menjalani wajib militer. Mereka juga kerap mendapatkan tekanan dan pelakuan semena-mena dari golongan kelas atas. Golongan Sangmin biasanya tinggal di gubuk sederhana dan menggunakan pakaian yang minim warna karena lebih murah.

Cheonmin
Cheonmin merupakan kasta paling rendah di masyarakat yang dianggap sebagai kelompok vulgar. Joseon yang berlandaskan ajaran Konfusius, mengedepankan tentang pentingnya moralitas, pendidikan dan hierarki. Mereka yang dianggap tidak bisa menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial, diberikan status paling rendah. Mereka terdiri dari kelompok shaman (praktisi ilmu ghaib), atau para penghibur (gisaeng) yang dianggap immoral. Tukang daging, pelayan atau budak juga digolongkan ke dalam kasta ini.

Penindasan terhadap masyarakat kelas bawah
Begitu banyak ketidak-adilan dan ketimpangan yang terjadi akibat sistem yang bobrok ini. Masyarakat dari kelas Sangmin dan Cheonmin bekerja keras bertani, tapi hasilnya bahkan tidak bisa mereka nikmati karena para pejabat dan saudagar yang serakah. Pejabat membebankan pajak yang tinggi, sementara para saudagar besar memonopoli perdagangan.


Para budak diperlakukan tidak seperti layaknya manusia. Mereka disiksa dengan kejam dan diberjual-belikan layaknya barang dagangan. Sementara para perempuan dari kelas bawah ini kerap dipaksa dan dijadikan upeti untuk Dinasti Ming.


Sistem kelas yang diskriminatif ini merupakan noda bagi sejarah Joseon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun