Mohon tunggu...
Putu Suardana
Putu Suardana Mohon Tunggu... Guru -

Hanya melakukan sesuai dengan batasan yang telah diberikan dan bersyuhkur kepadaNya Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semangat Guru Setengah Hati

7 Mei 2014   02:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:47 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekuat apapun idealis guru akan luluh terhadap faktor eksternal diatas.

Pembinaan karier guru sangat jarang dilakukan oleh atasan langsung apalagi guru yang tidak sehaluan dengan kepala sekolah dengan kebijakannya mengorbitkan orang-orang terdekatnya( keberhasilan pendidikan bukan oleh peran orang terdekat melainkan oleh warga sekolah) melalui guru teladan semu dengan segala aturan penuh kelicikan.

Guru teladan semu tidak punya kemampuan mendidik yang baik karena jarang masuk kelas dalam arti yang sesungguhnya secara administratif OK (guru administrasi)yang berambisi mengejar pencitraan bukan mengajar dengan hati yang ihklas, asal namanya pencitraan pribadi nomor satu.

Jabatan Politik dalam Pendidikan

Pengembangan karir guru dari tahun ketahun kreterianya tergantung penguasa yang penulis tahu sejak titerapkannya otonimi daerah. Secara politis kepentingan golongan dan hubungan kedekatan dengan kepala daerah(bupati jabatan politis) yang sarat dengan nepotisme sangat menentukan jalannya pendidikan yang tidak sesuai dengn undang undang pendidikan nasional. Pengangkatan kepala sekolah yang cenderung tidak transparan dan hanya bersifat politis adalah faktor penyumbang rendahnya mutu dan prestasi kepala sekolah terkait hubungan kedekatan terkait dengan pencitraan pendongkrak citra bupati

Masih banyak guru guru yang mendidik dengan hati ditenggelamkan oleh pejabat tingkat satuan pendidikan kabupaten dengan peran medianya yang cenderung ter-upload sisi negatifnya guru belakangan ini

Bersambung!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun