Masyarakat umum masih meragukan hal ini, sebab dewan kita memang belum sepenuhnya lepas dari citra anggota "tukang stempel" yang berpusat kegiatan 3-D, duduk-diam-dapat duit. Tentu belum perlu ada perpustakaan dan sistem informasi untuk anggota yang kerjanya seperti itu, bukan!?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!