Sempat terpikir dalam benak Bu Darmi untuk mengakhiri penderitaannya, tapi  stigma janda atau kematian justru terasa lebih menakutkan dibanding harus bertahan di situasi sekarang. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya perempuan keluar dari lingkaran penderitaan ketika setiap pilihan terasa sama beratnya dan tak memberi kebebasan.
Lagu merupakan wadah yang tepat untuk mengangkat isu-isu yang sering kali tenggelam ke dasar, termasuk isu perempuan. Percayalah bahwa sebuah lagu tak hanya sekedar lirik dan nada yang masuk ke telinga kemudian sirna, namun niscaya dapat menyentuh jiwa, menghidupkan asa dan menggerakkan manusia.
Makna-makna yang tersirat di lirik lagu Bu darmi diharapkan mampu membuka pandangan tentang sosok perempuan Bali. Sebagai perempuan, kita seharusnya mendapatkan kesempatan yang setara dengan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan. Kita berhak untuk memperoleh pendidikan yang tinggi, kita berhak memperoleh akses pekerjaan yang sama dan kita berhak mengakhiri rantai penderitaan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H