Berjuang harmonis walau perut menahan lapar"
Meski makanan terbatas dan perut sendiri menahan lapar, sebagai seorang ibu ia tetap memprioritaskan kebahagiaan keluarganya. Sikap bu darmi merupakan bentuk tresna (cinta kasih) dari seorang perempuan harus tetap berkorban walaupun ada hal yang harus direlakan.
"Mencoba peruntungan, Bapak Darma
Mempercayakan nasib pada seekor ayam
Uangnya sedikit tapi pengen cepat banyak
Tak menambah uang, Pak Darma menambah hutang"
Menyoroti bagaimana Bapak Darma suami Bu Darmi memilih judi sebagai jalan keluar dari kesulitan ekonomi, namun justru semakin memperburuk keadaan dengan menambah hutang. Tekanan finansial dapat memicu frustrasi yang membuatnya agresif dan Ibu Darmi menjadi sasaran pelampiasan emosinya. Situasi ini mencerminkan bagaimana masalah ekonomi dan tekanan sosial dapat merusak hubungan keluarga dan pada akhirnya menempatkan perempuan sebagai sasaran yang paling rentan terkena dampaknya.
"Terlintas di benak Bu Darmi
Tuk tinggalkan semua ini
Tapi jadi janda atau mati
Bisa jadi lebih seram dari ini"