Yah, setidaknya itulah yang saya pelajari dari literatur ‘lisan’ para orang tua mengenai kebaikan. Seperti melaksanakan ibadah di dalam sebuah tempat maksiat, kebaikan itu pun tidak mengenal tempat dan asal-usul. Selamanya kebaikan akan menjadi kebaikan yang menjadi ‘portfolio’ hidup kita di dunia.
Kira-kira, beitulah kegusaran hati saya. Kegusaran yang menjadi-jadi dalam sebuah renungan pojok cafe, yang selama beberapa bulan terakhir telah menjadi ‘kantor’ tidak tetap saya. Kegusaran yang semoga bisa terealisasi menjadi sebuah manfaat.
Jadi, perbuatan baik apa yang telah Anda lakukan hari ini?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!