Mohon tunggu...
Putri Zahran Nabilah
Putri Zahran Nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am college student at IPB University majoring in Digital Communication and Media student.

I am communicative, responsible, creative, highly skilled in handling event, able to work individual or with team, and adaptable to technological innovations. I am also passionate about all things related to digital communication and media, such as social media, digital marketing, public relations, etc.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Rela Menempuh Jarak 48 Km Setiap Hari demi Mengajar di Desa Terpencil

4 Agustus 2022   19:19 Diperbarui: 18 November 2022   21:31 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah panjang itu tidak membuatnya jenuh, malah setiap harinya selalu ada alasan untuk jatuh cinta pada profesinya sebagai guru.

Saat itu ia memulai kiprahnya sebagai guru honorer di salah satu SMP swasta yang cukup dekat dengan rumahnya. 

Lalu ia mendaftar menjadi Guru Bantu Daerah Terpencil, dari situlah ia memulai kisahnya menjadi guru yang menempuh jarak jauh. Walaupun ia sudah menjadi guru ASN tapi ia tetap ingin mengajar di daerah terpencil.

Ia memilih umtuk menjadi guru di daerah terpencil karena panggilan hati. Terlebih di daerah terpencil masih sangat kurang tenaga pengajar. 

Pembangunan yang belum merata juga membuatnya merasa lebih terpanggil untuk mengajar disana. Hal tersebut ia anggap sebagai ladang pahala di akhirat nanti.

Dilengkapi seragam dinas kebanggaannya, motor kesayangannya, dan kobaran api semangat, ia siap menjalankan tugasnya sebagai tenaga pengajar untuk generasi muda bangsa.

Perjalanan 48 Km Penuh Rintangan

Perjalanan tiga puluh tahun sebagai guru tentu banyak kisah menarik didalamnya. Hari demi hari selalu ada cerita di setiap lembaran kisah perjalanannya. Entah itu suka maupun duka yang ia jalani. 

Mogok, hujan, banjir, jalanan terjal, kombinasi kata yang sangat kacau. Itulah yang dirasakan Rusman bila cuaca kurang mendukung. 

Terkadang ia harus terjebak di tengah jalan berjam-jam karena cuaca buruk yang mengakibatkan jalanan semakin ekstrem. Pengabdian puluhan tahun membuat Rusman sudah biasa menghadapi kendala seperti itu.

Ia biasa berangkat dari pukul 06.00 WIB dan sampai pada pukul 07.30 WIB bila tidak ada halangan. Bila ada halangan, ia seringkali terlambat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun