Mohon tunggu...
Putri Zahra Harniasih
Putri Zahra Harniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Yogyakarta

Menemukan keindahan di setiap hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori Hubungan Internasional Konstruktivisme

18 Oktober 2024   22:23 Diperbarui: 18 Oktober 2024   23:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fokus pada ide-ide budaya

Selanjutnya, konstruktivisme berpendapat bahwa ide-ide dan budaya secara signifikan mempengaruhi hubungan internasional. Secara khusus, persepsi dan gagasan bersama memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri dan tindakan negara-bangsa.

Contoh klasik dari fenomena ini adalah peningkatan kemampuan militer Amerika Serikat, yang lebih relevan ketika berkorelasi dengan Kuba dibandingkan dengan Kanada. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor intersubjektif, termasuk ideologi dan budaya, berperan penting dalam membentuk sistem internasional.

Teori konstruktivisme dalam hubungan internasional juga memandang peran budaya sebagai unsur penting dalam membentuk perilaku dan interaksi antar-negara. Berikut adalah beberapa cara budaya dipandang dalam teori konstruktivisme:

Role of Culture in Shaping Identity and Behavior

Defining Self Through Shared Values and Beliefs

Konstruktivisme menggarisbawahi gagasan bahwa individu dan kolektif menggambarkan identitas mereka dalam kaitannya dengan orang lain, seringkali bergantung pada identitas, nilai, dan keyakinan yang sama. 

Dalam hubungan internasional, negara-negara memiliki identitas yang dibentuk oleh warisan sejarah mereka, karakteristik linguistik, afiliasi agama, dan berbagai penentu budaya lainnya. Identitas ini sangat mempengaruhi cara negara-negara terlibat satu sama lain dan menggambarkan diri mereka sendiri di panggung global.

Influence of Cultural Factors on State Behavior

Tindakan yang dilakukan oleh negara dibentuk tidak semata-mata oleh kepentingan rasional dan material, tetapi juga oleh penentu budaya. Misalnya, negara-negara yang memiliki identitas budaya yang kuat, seperti Jepang, yang menganggap dirinya sebagai entitas pasifis, akan merumuskan kebijakan luar negeri yang menekankan diplomasi daripada militerisasi.

Construction of Reality Through Language and Rhetoric

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun