Manusia senantiasa berusaha memenuhi untuk kebutuhan hidupnya. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai kesejahteraan. Untuk penjelasan yang lebih menyeluruh maka terdapat studi yang mempelajari mengenai perekonomian yang disebut dengan ilmu ekonomi. Dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa teori yang membantu menjabarkan mengenai hubungan dari sebuah sistem ekonomi. Salah satu teori ekonomi yang cukup populer adalah teori merkantilisme. Apa itu teori merkantilisme ?
Merkantilisme diartikan sebagai sistem ekonomi yang mengedepankan perdagangan internasional untuk mencapai kemakmuran sebuah negara. Dengan kata lain jika sebuah negara menginginkan kemajuan maka harus menjalin kerjasama dengan negara lain menggunakan perdagangan internasional.Â
Teori merkantilisme lahir pada abad 16 hingga 18 yang memiliki perspektif mengenai cara dari sebuah negara untuk mencapai kesejahteraan. Paham merkantilisme memiliki asumsi bahwa dengan adanya kerjasama antar negara satu dengan lainnya akan membawa kemakmuran. Pada dasarnya penerapan kebijakan merkantilisme pada negara yang menganutnya adalah dengan mengumpulkan pundi-pundi logam mulia menjadi tujuan nasional.
Kebijakan merkantilisme lahir berdasarkan semakin terkikisnya sistem feodalisme yang masih ada pada zaman itu. Sistem feodalisme sangat mengistimewakan hak-hak kaum bangsawan, namun sejak merkantilisme ada sistem tersebut mulai ditinggalkan. Pada perkembangannya sistem merkantilisme memiliki dua golongan. Pertama merkatilisme murni yaitu pada kebijakan ekonominya pada penerapan suku bunga rendah yang menguntungkan kreditur.Â
Merkantilisme murni menerapkan kebijakan ini untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Asumsinya adalah jika banyak uang yang beredar maka akan ada peningkatan harga barang. pertumbuhan ekonomi terus didukung dengan setiap negara wajib melakukan perdagangan internasional dan meningkatkan ekspor. Dengan demikian maka pundi-pundi logam mulia akan semakin meningkat dan memakmurkan negaranya.
Golongan kedua adalah merkantilisme bullionist yaitu negara semakin makmur dengan memperkaya logam mulia. Hal ini dilakukan dengan cara mendukung laju pertumbuhan ekonomi pada peningkatan ekspor kecuali komoditas logam mulia. Pada dasarnya kedua negara ini memiliki pandangan yang sama yaitu berusaha membuat sebuah negara mencapai kemakmuran. Perbedaannya terletak pada cara untuk meraih kemakmuran tersebut.
Merkantilisme pada abad 16 hingga 18 banyak digunakan oleh kaum bangsawan untuk mencapai kepentingan nasional. Paham merkantilisme memiliki pandangan bahwa perekonomian sebuah negara akan maju dan meningkat pesat jika memperbanyak eskpor dan meminimalisir opsi impor. Oleh karena itu sistem merkantilisme mendorong negara menguasai sumber daya yang terbatas dan bernilai tinggi untuk dikumpulkan. Hal ini bertujuan mensejahterakan negaranya. Negara yang menganut kebijakan merkantilisme maka seluruh aktivitas perekonomiannya diatur oleh pemerintahan yang berlaku di negara tersebut.
Peran pemerintah sangat mendominasi pada sistem kebijakan merkantilisme. Kebijakan merkantilisme mengharuskan negara yang memiliki kedudukan paling tinggi berkoloni dengan negara lain yang memiliki banyak sumber daya. Negara yang memiliki kedudukan untuk mengatur semua koloninya disebut "mother country". Negara yang dikatakan sebagai "mother country" mengatur semua hal mengenai perekonomian dari semua aliansinya. Hal-hal yang diatur meliputi kebijakan, sistem, dan peraturan yang mencakup perdagangan internasional.
Penerapan kebijakan merkantilisme menimbulkan banyak pengaruh terhadap laju perdagangan internasional. Hal ini dikarenakan dasar pemikiran golongan yang menganut merkantilisme adalah negara dikatakan sejahtera bila mereka bisa memaksimalkan ekspor dan minim melakukan impor. Sasaran terbesar dari penerapan kebijakan merkantilisme adalah negara semakin banyak menimbun logam mulia. Dengan ini maka jika ekspor di negara meningkat maka logam mulia yang didapat semakin banyak. Hal ini juga dikarenakan logam mulia pada zaman itu menjadi salah satu alat transaksi.
Kebijakan merkantilisme menghasilkan beberapa pengaruh dari masa ke masa. Berikut merupakan pengaruh kebijakan ekonomi merkantilisme:
- Bangsa barat melakukan penjajahan atau disebut sebagai kolonialisme dan imperialisme. Â Tujuan dari kebijakan merkantilisme adalah untuk memakmurkan negara dengan melakukan perdagangan internasional. Untuk memperoleh komoditas yang diinginkan bangsa eropa melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah yang akan dijadikan koloninya.
- Perdagangan internasional meningkat pesat. Dengan adanya sistem merkantilisme maka negara terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui perdagangan internasional. Hal ini sejalan dengan tujuan mereka untuk memakmurkan negara. Dengan upaya ekspor yang terus digencar maka perdagangan internasional di masa merkantilisme meningkat pesat. Dengan adanya perdagangan internasional ini juga melahirkan persekutuan dagang antara lain EIC dan VOC.
- Adanya revolusi industri Inggris. Inggris mengalami perubahan industri yang cukup pesat karena memiliki banyak koloni dari sistem merkantilisme. Ditambah lagi Inggris memiliki hubungan erat dengan koloninya yaitu India dan memanfaatkan industri tekstilnya. Hal ini membuat industri Inggris semakin maju. Kemajuan industri ini menciptakan banyak kemajuan termasuk pada banyaknya penemuan alat industri salah satunya adalah mesin uap. Dengan adanya revolusi industri di Inggris maka banyak muncul pusat-pusat industri baru. Adanya revolusi industri Inggris pula maka Inggris juga merubah haluan dari sistem merkantilisme beralih ke ekonomi liberal. Hal ini membuat banyak industri bebas dan bermunculan sekaligus berlomba dalam memperoleh keuntungan.
Merkantilisme sangat populer pada abad 16 hingga 18, namun merkantilisme memberikan beberapa dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah adanya kolonialisme dan imperialisme membuah daerah jajahan terutama rakyatnya mengalami kesengsaraan.Â
Hal ini dikarenakan rakyat jajahan harus mengeruk sumber daya yang mereka miliki namun tidak dapat menikmatinya. Hal ini banyak menimbulkan kritik terhadap paham merkantilisme, salah satunya adalah kritik oleh Adam Smith. Lambat laun merkantilisme mulai ditinggalkan dan banyak yang beralih pada sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi liberal ini memberikan kebebasan pada setiap orang untuk berlomba-lomba meningkatkan perekonomian dan memperoleh keuntungan.
Dari abad 16 hingga sekarang sistem ekonomi yang diterapkan oleh setiap negara sangat beragam. Lalu apakah sistem merkantilisme masih diterapkan oleh beberapa negara di zaman sekarang ini? Di era saat ini masih terdapat negara yang memakai kebijakan tersebut untuk kepentingan ekonomi negara yang bersangkutan. Hal ini sedikit berbeda karena kebijakannya sekarang dikenal dengan neo-merkantilisme. Negara melakukan kebijakan neo-merkantilisme untuk kepentingan ekonominya. Seperti halnya penerapan kebijakan tarif mencakup tariff barrier dan non-barrier. Penerapan kebijakan ini biasanya meliputi kuota impor, harga pasti, dan sistem larangan impor.
Sebagai contoh negara yang masih menggunakan kebijakan merkantilisme adalah China. Dalam upaya menghadapi revolusi industri 4.0 ini China menyusun strategi dengan kebijakan " made in China 2025 ". Strategi ini merupakan upaya china mengurangi teknologi asing dengan memanfaatkan teknologi dalam negeri. Hal ini juga akan membuat China dapat menguasai perdagangan dunia.Â
Strategi ini merupakan kebijakan untuk menekan impor. Kebijakan ini tentu akan menimbulkan persaingan tidak sehat di ranah perdagangan internasional. Terlebih lagi China sudah lama menerapkan dumping yang membuat barang dari China banyak diburu masyarakat.
Sumber:
Kompas.com. 27 Juli 2021. Merkantilisme, Sistem Ekonomi Eropa Abad ke-16. Diakses pada 14 Maret 2023, https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/27/160000779/merkantilisme-sistem-ekonomi-eropa-abad-ke-16?page=all
Hartono, A. I. J. (2019). Made in China 2025: strategi Tiongkok untuk menghadapi revolusi industri 4.0.
Musfira, A. (2021). Konsep ekonomi merkantilisme.
Detik.com. 07 April 2022. Merkantilisme dan Dampaknya, Sebuah sistem ekonomi di Eropa Masa lalu. Diakses pada 14 Maret 2023, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6020935/merkantilisme-dan-dampaknya-sebuah-sistem-ekonomi-di-eropa-masa-lalu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI