Mohon tunggu...
Putri Wulandari Resky A
Putri Wulandari Resky A Mohon Tunggu... Apoteker - Fakultas Farmasi UNHAS

Mahasiswa Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Relasi atau Hubungan dengan Berbagai Karakter Manusia

23 Desember 2019   20:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   11:15 3194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Relasi atau Hubungan dengan Berbagai Karakter Manusia. | freepik

Relasi atau yang akrab kita dengar dengan sebutan "hubungan" merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial yang sesungguhnya dalam menjalani kehidupan sehari hari. Sebagai makhluk sosial tentunya kita akan selalu membutuhkan bantuan dari sekeliling atau lingkungan tempat tinggal kita. 

Kita tidak dapat memungkiri adanya hubungan yang mesti kita bangun dengan lingkungan kita. Manusia pada hakekatnya sangat membutuhkan bantuan dari orang lain. Manusia tidak akan mampu bertahan hidup apabila hanya berdiri sendiri. Untuk itu perlu adanya Relasi atau hubungan antar sesama makhluk hidup dalam menjalani proses kehidupan di dunia.

Kehidupan di dunia tentu saja tidak dapat dilalui dengan mudah. Setiap manusia atau individu tentu saja memiliki masing masing masalah di dalam hidupnya, masing masing memiliki kendala dan harus segera menemukan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi. Manusia tentu saja membutuhkan berbagai bantuan dari orang orang yang ada disekitarnya, baik itu keluarga, teman, atau pun sahabat terdekat mereka. Manusia akan selalu meminta bantuan kepada orang lain sebagai makhluk sosial.

Relasi atau hubungan yang terjalin oleh sasama makhluk hidup tidak semerta merta terjalin begitu saja. Hubungan yang baik tentu saja diperlukan adanya berbagai proses yang membuat suatu hubungan atau relasi dapat terbentuk dengan baik. Perlu adanya proses pengenalan lebih lanjut antar sesama manusia sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antar sesama manusia. Seperti pengenalan berbagai karakter dan juga kebiasaan dari masing masing individu.

Baca juga: Sedikit Teman, Bukan Berarti Tak Pandai Membangun Relasi

Relasi atau hubungan antar sesama tidak hanya dapat dilakukan di sekitar tempat tinggal seseorang, namun dapat juga terjalin di berbagai lingkungan kehidupan. Misalnya pada lingkungan sekolah relasi dapat terbentuk dengan baik dengan adanya proses pengenalan antara karakter antara siswa dengan siswa atau guru dengan guru bahkan antara siswa dan guru. 

Contoh lain yaitu pada lingkungan perguruan tinggi, relasi sangat dibutuhkan dan dapat dibentuk dengan proses masing masing masing. Relasi di perguruan tinggi atau tingkat universitas sangatlah banyak. Misalnya relasi sesama mahasiswa fakultas atau relasi dengan anggota organisasi yang diikuti. Relasi atau hubungan perlu ditekankan pada keanggotaan suatu organisasi agar antar anggota memiliki satu pandangan, memiliki visi misi yang sama dalam memajukan organisasi tersebut.

Relasi atau hubungan yang baik tentu saja memberikan kenyamanan atau ketentraman tersendiri bagi orang orang yang mampu membangun relasinya dengan manusia lain. Relasi sendiri tentu saja membutuhkan keterbukaan dan komunikasi yang baik dari setiap orang yang betul betul ingin membentuk suatu relasi atau hubungan yang baik dengan orang lain. Keterbukaan dan komunikasi tentu saja menjadi kata kunci dari proses pembentukan hubungan atau relasi. 

Dengan adanya keterbukaan dari seseorang tentulah orang lain juga akan nyaman berhubungan dengan orang tersebut karena adanya respon positif dari masing masing pihak. Selain itu komunikasi yang baik juga tentu saja diperlukan dalam proses pembentukan relasi atau hubungan sehingga tercipta rasa saling menghargai atau saling memahami antar sesama. Hubungan antar sesama manusia tentulah sangat memberikan pengaruh yang besar terhadap proses masing masing orang dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Relasi atau hubungan tentu saja sangat memberikan dampak positif terhadap kedua belah pihak yang membangun relasi. Misalnya saja, dengan adanya relasi yang terbangun kita akan lebih mudah mengenal karakter masing masing individu, dengan adanya relasi juga tali silaturahmi antar sesama manusia lebih terjalin, selain itu pula diharapkan dengan adanya relasi juga dapat menjadikan segala urusan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat karena adanya bantuan dari orang lain atau disekitar kita. 

Sebenarnya segala hal atau segala sesuatu tentu saja tidak hanya memiliki dampak positif tetapi juga memiliki segelintir dampak negatif yang tentu saja dapat menjadi penghambat untuk terjadinya suatu proses. Hal ini pada dasarnya bukan sebagai dampak negatif tetapi terlebih kepada faktor penghambat dari proses pembentukan dari suatu hubungan atau relasi yang nantinya akan dibentuk.  Misalnya saja dampak negatif yang mungkin saja dapat menjadi penghambat atau suatu masalah untuk terbentuknya suatu relasi atau hubungan dengan sesama manusia yaitu adanya perbedaan karakter dari setiap individu dan adanya sifat egois dari segelintir individu.

Adanya perbedaan karakter dari setiap individu tentu saja dapat menjadi penghambat untuk proses pembentukan suatu hubungan atau relasi dengan sesama manusia. Misalnya seseorang yang pendiam atau penakut dalam mengungkapkan isi hati atau pikiran yang ia miliki, orang tersebut tidak percaya diri bahwa orang lain mampu menerima dirinya dengan baik dan mampu memberikan perubahan terhadap dirinya, dan pasti akan terus berfikir apakah saya layak untuk berhubungan dengan orang lain apa tidak dengan kondisi karakter yang seperti itu. Tentu saja orang tersebut akan kesulitan dalam membangun relasi atau hubungan dengan baik karena terkendala dengan kepercayaan diri yang dimiliki, orang tersebut tentu saja akan minder.

Baca juga: Keutamaan Manusia: Membangun Relasi Positif

Beda halnya dengan orang orang yang memiliki karakter yang ceria atau orang orang yang memiliki kepercayaan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Orang orang yang seperti itu tentu saja akan mudah membentuk atau membangun relasi dengan orang lain karena adanya kepercayaan diri dan sikap terbuka atau mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru yang dimiliki oleh orang tersebut. Orang tersebut dianggap mampu mengajak atau berkomunikasi dengan baik dengan orang lain sehingga dapat membentuk relasi atau hubungan yang baik dengan orang lain.

Namun, terlepas dari orang orang yang memiliki karakter tersebut, tentu terdapat pula karakter orang yang berbeda lagi yaitu orang orang yang selalu berprasangka buruk  terhadap orang lain atau orang orang yang memiliki karakter yang keras, misalnya terdapat seseorang yang ingin membangun relasi atau hubungan dengan baik pada satu orang yang lain. 

Namun, ternyata orang lain tersebut tidak menanggapi dengan baik usaha yang dilakukan oleh orang tersebut yang memiliki niat baik untuk membangun relasi dengannya karena menurutnya orang itu hanya sekedar basa basi dan hanya mencari perhatian sehingga relasi atau hubungan yang semestinya dapat terjalin dengan baik tidak dapat dibentuk sebagaimana mestinya. Karakter yang seperti inilah yang perlu untuk diubah oleh masing masing orang yang memiliki karakter seperti itu. 

Karakter dari masing masing individu dapat terbentuk dengan baik sesuai dengan bagaimana orang tersebut bisa menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter dari seseorang tentu saja dapat diubah apabila memang dibutuhkan adanya perubahan karakter dari seseorang, namun bisa saja orang tersebut tidak dapat mengubah karakter yang dimilikinya karena merasa sudah nyaman dengan karakter yang seperti itu karena sudah kebiasaan akan hal tersebut.

Beberaa orang juga memiliki sifat yang egois, yaitu sifat yang lebih mementingkan diri sendiri. Hal ini dianggap wajar sebagai faktor penghambat karena kecenderungan seseorang untuk memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan orang yang ada disekitar mereka. Hal ini tentu saja harus diubah karena akan menghambat proses dari terbentuknya hubungan atau relasi karena kecenderungan seseorang hanya mementingkan pribadinya sehingga orang lain tidak dipedulikan.

Menyatukan berbagai karakter manusia memang rumit untuk waktu yang terbilang singkat. Perlu dibangun secara terus menerus dan berkelanjutan untuk saling memahami karakter yang satu dengan yang lain. Karakter manusia sendiri mampu terbentuk dari beberapa aspek kehidupan, misalnya orang orang yang memiliki karakter yang tegas dan mandiri. Orang tersebut bisa saja mendapatkan karakter tersebut karena faktor didikan orang tua mereka. Hal tersebut juga tentu saja tidak dapat disalahkan karena hal tersebut tentu saja terbentuk dari individu masing masing berkat adanya kebiasaan yang terus dilakukan.

Namun pada hakekatnya karakter yang berbeda beda itulah yang dianggap perlu untuk memberikan makna tersendiri dalam proses pembentukan relasi. Relasi mampu terbentuk karena adanya perbedaan, karena membangun relasi atau hubungan itu mudah dilakukan apabila hanya dengan satu karakter yang sama. Namun, Tuhan menciptakan makhluknya sesempurna mungkin dari makhluk lain sehingga diciptakan dengan karakter masing masing masing. Sehingga ada tantangan tersendiri dari masing masing individu untuk sebisa mungkin menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain yang memiliki karakter berbeda beda yang perlu adanya pemahaman dari masing masing pihak akan adanya perbedaan yang terjadi diantara mereka.

Baca juga: Simak 11 Hukum Ini Sebelum Kalian Membangun Relasi Berkualitas

Karakter pendiam atau penakut dalam memulai sesuatu hal atau sulit mengungkapkan hal hal yang terdapat dalam fikirannya dapat melatih diri untuk meningkatkan kepercayaan diri karena akan sulit menghadapi suatu proses kehidupan atau menyelesaikan suatu persoalan tanpa adanya campur tangan dari orang lain. Adannya relasi atau hubungan antar sesama manusia dianggap sebagai simbiosis mutualisme dalam ilmu biologi yaitu adanya keuntungan timbal balik atau saling menguntungkan bagi masing masing pihak. Jadi pada dasarnya akan memberikan keuntungan yang sama besarnya pada masing masing pihak. Jadi masing  masing pihak akan merasakan keuntungan dari adanya relasi atau hubungan yang terjalin

Hubungan antar sesama manusia juga dibangun untuk mendapatkan hal hal atau sesuatu yang positif. Karena saat ini masih banyak orang orang yang menganggap bahwa relasi itu hanya diperlukan oleh orang orang yang bekerja di perusahaan untuk mendapatkan berbagai klien untuk membantu perusahaan tersebut, relasi hanya dibutuhkan oleh orang orang yang menjabat di sektor pemerintahan untuk membangun kerja sama dengan orang lain, relasi hanya dibutuhkan oleh orang orang yang memiliki organisasi yang besar untuk melatih kebiasaan berbicara di depan umum. 

Namun, hal tersebut tentu saja salah, relasi tidak hanya sebatas untuk orang orang tertentu saja, tetapi untuk semua orang atau semua manusia. Karena membangun relasi itu tidak mengenal siapa orang nya, apa jabatannya atau apa pangkatnya. Relasi dibutuhkan oleh semua manusia di bumi ini untuk menjalin hubungan atau tali silaturahim dengan sesama manusia sebagai makhluk sosial.

Manusia hanya butuh kesadaran lebih akan pentingnya suatu relasi atau hubungan untuk dibentuk di dalam kehidupan. Dalam agama islam sendiri juga diajarkan mengenai hubungan dengan sesama makhluk hidup tanpa membeda bedakan agama, suku, ras ataupun etnis dari seseorang. Karena pada dasarnya relasi dibutuhkan untuk memperoleh hal hal positif dari orang lain yang juga diharapkan dapat memberikan pelajaran tersendiri dari adanya relasi yang dibentuk dengan orang lain.

#resep2019

#hubunganantarsesama

#gemf18rozil

#KEMAFAR_UH

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun