Â
Kutipan hari ini
Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat). Â Ki Hadjar Dewantara
Bagaimana perasaan anda setelah mempelajari modul ini?
Perasaan saya setelah mempelajari modul ini sangat senang karena mendapat pengetahuan serta penguatan tentang bagaimana membangkitkan potensi kepemimpinan murid dalam sekolah. Selama ini, saya mencoba untuk mengikutsertakan murid dalam pengambilan keputusan kegiatan yang melibatkan murid. Namun, sering kali, keputusan yang diambil menjadi sepihak karena murid-murid belum berani untuk menyuarakan keinginan atau pendapatnya. Jadi, mulai saat ini, saya akan mengembangkan strategi agar murid-murid mau secara lebih aktif menyuarakan pendapatnya yang dapat dipertanggungjawabkan. Melalui kegiatan tersebut, saya memiliki kesempatan untuk mengembangkan student agency dan juga berkaitan dengan profil pelajar pancasila. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Apa intisari yang Anda dapatkan dari modul ini?
Terdapat 3 hal yang menjadi intisari dari modul ini yaitu student agency   (kepemimpinan murid), proses menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, dan hubungan kepemimpinan murid dengan profil pelajar pancasila.
Konsep kepemimpinan murid berprinsip bahwa murid memiliki kemampuan dan keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Mereka berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar. Lewat proses yang seperti ini, murid-murid akan secara alamiah mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Guru penggerak harus mampu menggerakkan murid untuk dapat memberi kontribusi aktif bagi lingkungannya.
Empat prinsip kepemimpinan murid yang dikembangkan oleh Bandura adalah IVAR
I -- Intensi , kesengajaan ( instentionality) bahwa setiap agency memang sudah memiliki niat dan berupaya untuk mewujudkan niatnya tersebut.
V -- Visi , pemikiran ke depan (Â forethaught) setiap agency harus memiliki visi ( visualisasi masa depan) untuk memotivasi tindakan menjadi individu yang bersemangat dan bertujuan.
A -- Aksi, Kereaktifan diri ( self reactiveness) seorang agency bukan hanya sebagai perencana dan pemikir tetpi juga seorang pengendali diri. Mereka mampu mengontruksi aki atau tindakan yang tepat.
R -- Refleksi, kereflektifan diri (Â self reflectiveness) yaitu memiliki kesadaran dirinya sendiri. Kemampuan melakukan refleksi merupakan tindakan yang paling jelas dari sifat agency.
Untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dibutuhkan suatu upaya yang konkrit yang dilakukan oleh semua pihak. Murid sebagai pemimpin pembelajaran memiliki suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka. Lewat suara, pilihan, dan kepemilikan inilah murid dapat mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pemilik bagi proses belajarnya sendiri. Tugas guru adalah menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, melaksanakan niat mereka, dan merefleksikan tindakan mereka. Â Hal-hal yang dapat dikembangkan di sekolah terkait hal ini adalah seperti mengembangkan budaya mendengar, membentuk dewan murid yang dapat memberi masukan, melibatkan murid dalam perencanaan pembelajaran, membuat kotak saran, dan sebagainya. Â Â Â Â Â
Lantas, bagaimanakah hubungan antara kepemimpinan murid dengan profil pelajar pancasila? Enam profil pelajar pancasila meliputi kreatif, mandiri, bergotong-royong, bernalar kritis, beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, serta berkebinekaan global. Melalui budaya menumbuhkembangan kepemimpinan murid, maka secara langsung kita juga akan membentuk karakter murid yang didasarkan pada 6 karakter profil pelajar pancasila tersebut.
Apa keterkaitan yang dapat anda lihat antara modul ini dengan modul-modul sebelumnya
Keterkaitan modul 1.1 dengan modul 3.3
Asas utama pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah pendidikan dan pengajaran yang menuntun tumbuh kembang murid dengan segala kekuatan kodrat yang dimilikinya. Pendidikan juga merupakan sebuah ruang besar untuk para murid berlatih dan menumbuhkan nilai-nilai kemanusia yang diwariskan. Pelibatan suara murid dalam program yang berdampak positif secara langsung praktik menebalkan potensi yang dimiliki oleh para murid. Hal ini penting sebagai upaya agar murid dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Keterkaitan modul 1.2 dengan modul 3.3
Seorang guru harus bergerak cepat menemukan , memetakan, dan mendorong aset yang ada sehingga tercipta murid yang berkarakter baik dan unggul. Â Peran sebagai guru penggerak salah satunya adalah mewujudkan kepemimpinan murid. Guru penggerak harus mampu mendorong murid untuk lebih banyak terlibat dalam program-program yang berdampak positif.
Keterkaitan Modul 1.4 dengan modul 3.3
Penerapan budaya positif di sekolah akan sangat membantu upaya pengelolaan progam  yang berdampak positif pada murid. Budaya positif ( disiplin positif, nilai-nilai kebajikan, keyakinan kelas, lima posisi kontrol, dan segitiga restitusi) akan memperkuat karakter murid. Dengan demikian, di masa depan, program yang berdampak positif pada murid dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Keterkaitan Modul 3.1 dengan modul 3.3
Salah satu tugas guru sebagai pemimpin pembelajaran adalah bagaimana menciptakan murid yang mampu menjadi pemimpin pembelajaran. Murid yang mampu menyuarakan kepentingannya secara baik dan bertanggung jawab. Keputusan-keputusan yang diambil akan oleh berdampak positif bagi dirinya, teman-teman, dan lingkungan sekitar.
Keterkaitan Modul 3.2 dengan modul 3.3
Murid adalah salah satu aset yang dimiliki oleh sekolah. Salah satu tujuan pendidikan adalah menciptakan  murid yang memiliki karakter baik dan mampu berpikir kritis. Sekolah harus mampu memetakan aset apa saja yang dikuasai oleh masing-masing murid. Sekolah harus melangkah berbasis kekuatan aset yang dimilikinya. Dengan demikian, program-program yang bersifat positif akan mampu dikembangkan secara optimal di sekolah.
Setelah melihat keterkaitan antara modul ini dengan modul-modul lainnya jelaskanlah perspektif Anda tentang program yang berdampak positif pada murid. Bagaimana seharusnya program-program atau kegiatan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi agar program-program tersebut dapat berdampak positif pada murid?
Setelah mempelajari modul ini, saya melihat bahwa saat membuat program yang berdampak pada murid harus memperhatikan beberapa hal yaitu kebutuhan murid, karakter, bakat, serta minta. Pertama, guru dapat memetakan aset yang dimiliki oleh masing-masing murid yang diajarnya. Berpijak dari hal terbut, guru dapat meminta murid menjadi pemimpin pembelajaran di dalam kelas. Menggunakan pendekatan berbasis aset, guru harus mampu untuk mengembangkan beragam kegiatan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, yang sekiranya akan melibatkan seluruh warga sekolah dan berdampak positif.
Kedua, guru dapat mengembangkan kemampuan murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dengan KSE. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan murid akan berbicara sesuai dengan minat dan profil belajar yang dimilikinya. Dengan demikian, murid akan merasa dihargai suaranya.
Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak demi kemajuan pihak sekolah. Dengan demikian, program yang dihasilkan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat secara positif untuk siswa. Dalam penyusunan program sekolah yang berdampak positif pada murid, guru dapat menggunakan paradigma inkuiri apresiasi tahapan BAGJA. Guru dapat melakukan pemetaan dengan beragam aset yang dimilikinya.
Secara berkala, guru dapat melakukan evaluasi keberhasilan program yang dijalankan. Hal ini untuk mengukur apakah program sekolah tersebut dapat memberikan dampak positif secara berkelanjutan atau hanya sementara waktu. Hasil evaluasi ini diharapkan menjadi dasar pengembangan rencana selanjutnya di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H