Modul 1.1
Seorang guru penggerak juga seorang pemimpin pembelajaran. Dirinya adalah aset utama dalam menggerakkan pendidikan dan pengajaran. Tentunya harus memahami asas utama pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan dan pengajaran. Pendidikan adalah tempat persemaian budaya. Guru adalah seorang petani yang bertugas untuk menyemai bibit-bibit perubahan dengan tetap berakar pada budaya yang ada. Â Pengajaran merupakan proses oemberian ilmu yang berfaedah hidup anak secara lahir batin. Guru ahrus menuntun tumbuh kembang murid dengan kekuatan kodrat yang dimilkinya. Guru harus menebalkan potensi agar siswa menemuka kemerdekaannya dalam belajar. Â Pendidikan juga merupakan ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat terus diwariskan. Pewarisan nilai-nilai ini merupakan upaya memanusiakan manusia. Semua proses tersebut merupakan sebuah upaya agar murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan etinggi-tingginya.
Modul 1.2
Seorang guru adalah penggerak dalam lingkungan di sekitar tempatnya bertumbuh. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru harus memahami dan menjalankan 5 nilai-nilai guru penggerak. K kelima nilai itu adalah : (1) berpihak pada murid, (2) reflektif, (3) mandiri, (4) kolaboratif, serta (5) inovatif.  Selain itu, seorang guru juga harus memahami dan menjalankan peran bagi sekelilingnya yaitu  1).  pemimpin pembelajaran, 2)  coach bagi guru lain,  3) pendorong kolaborasi,  4) mewujudkan kepemimpinan murid, dan 5) menggerakkan komunitas praktisi. Jika nilai-nilai dan peran guru penggerak ini dilaksanakan secara optimal, maka guru penggerak akan mampu menemukan, memetakan, serta mendorong aset yang ada sehingga tercipta murid yang berkarakter baik dan unggul. Â
Modul 1.3
Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengembangkan visi pembelajarannya melalui Inkuiri Apresiatif melalui konsep ATAP dan BAGJA. Kedua konsep ini juga dapat dilakukan untuk memetakan aset yang dimiliki oleh sekolah. Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005)
Modul 1.4
Budaya positif harus dapat dikembangkan di sekolah untuk memastikan aset biotik seperti murid, guru, dan yang lainnya dapat berkembang secara baik. Budaya positif ( disiplin positif, nilai-nilai kebajikan, keyakinan kelas, lima posisi kontrol, dan segitiga restitusi) akan memperkuat karakter murid. Dengan demikian, di masa depan, murid akan memiliki karakter positif yang akan berguna bagi hidupnya.
Modul 2.1
Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dapat juga dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pembelajaran dengan mengutamakan potensi serta karakter yang dimiliki oleh setiap murid dengan mengakomodasi kesiapan belajar, profil belajar, dan minat yang berbeda-beda. Tentunya hal ini menjadi suatu tantangan agar guru dapat menciptakan situasi yang kondusif dalam belajar, bukan? Sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus memetakan aset yang dimiliki oleh setiap murid dan menjadi dasar dalam pembelajaran berdiferensiasi.
Modul 2.2