Mohon tunggu...
Putri Widiasari
Putri Widiasari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Stakeholder dalam Mengelola Pariwisata Lokal Berkelanjutan

1 November 2024   00:38 Diperbarui: 1 November 2024   00:44 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tantangan dalam "Partnership for the Goals"

  • Koordinasi Antara Pemangku Kepentingan, Berbagai pihak seringkali memiliki tujuan, prioritas, dan cara kerja yang berbeda. Koordinasi yang efektif dapat menjadi sulit, terutama ketika melibatkan banyak aktor dari berbagai sektor.
  • Keterbatasan Sumber Daya, Mobilisasi dana dan sumber daya yang cukup untuk program-program yang ambisius bisa menjadi tantangan. Seringkali, pendanaan tidak mencukupi untuk mencapai target yang ditetapkan.
  • Kepatuhan dan Komitmen, Meskipun banyak pihak terlibat, tidak semua pemangku kepentingan mungkin memiliki tingkat komitmen yang sama terhadap tujuan yang diinginkan, yang dapat mempengaruhi keberhasilan program.
  • Perbedaan Budaya dan Konteks Lokal, Program yang berhasil di satu negara atau daerah belum tentu cocok di tempat lain. Memahami konteks lokal sangat penting tetapi bisa menjadi tantangan dalam kerja sama internasional.
  • Evaluasi dan Monitoring yang Efektif, Mengukur efektivitas program dan dampaknya bisa sulit, terutama jika data dan indikator yang digunakan tidak konsisten atau tidak memadai.

Kesimpulan

Tingkat keberhasilan dalam Partnership for the goal dicapai dengan :

  • Identifikasi Masalah yang Jelas.
  • Kemitraan yang Solid antara Publik, Swasta, dan Komunitas.
  • Pengelolaan Dana yang Transparan dan Efisien.
  • Implementasi dan Evaluasi Program secara Berkala.

Kerja sama dalam mencapai SDGs melalui pendekatan "Partnership for the Goals" memiliki potensi untuk menciptakan dampak positif yang signifikan. Contoh sukses seperti GAVI dan Gerakan Nasional Indonesia Bersih menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil dapat memberikan solusi yang efektif terhadap tantangan besar.

Namun, tantangan seperti koordinasi, keterbatasan sumber daya, dan perbedaan budaya harus diatasi untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini. Dengan pendekatan yang terencana dan fleksibel, serta komitmen dari semua pemangku kepentingan, dampak berkelanjutan yang luas bagi masyarakat dapat dicapai. Kerja sama yang efektif bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat di antara berbagai pihak.

DAFTAR PUSTAKA

Alviya, I., Suryandari, E. Y., Maryani, R., & Muttaqin, Z. (2016). Meningkatkan peran pemangku kepentingan dalam pengelolaan wilayah hulu daerah aliran sungai Ciliwung. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 13(2), 121-134.

Fedora, S. D., & Hudiyono, R. F. (2019). Analisis pemangku kepentingan (stakeholder) pada unit hubungan masyarakat (Humas) dan kesekretariatan PT Semen Padang. Jurnal Administrasi Bisnis Terapan (JABT), 2(1), 6.

Hakim, A., Rahmani, N. A. B., & Harahap, R. D. (2024). Peran Pemerintah Dalam Program Pariwisata Berkelanjutan Dalam Upaya Mewujudkan Sustainabel Development Goals (SDGs) di Kawasan Danau Toba. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah), 7(1), 419-433.

Lesmanawaty'Wargadinata, E. (2021). Hubungan dan Peran Pemangku Kepentingan Pogram Smart-Kampung Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 11(1), 47-64.

Prasetyo, E. (2020). Analisis Efektifitas Implementasi Kebijakan Pemerintah Dalam Konteks Keterlibatan Pemangku Kepentingan (Stakeholder Engagement): Studi Kasus Program Revaluasi Barang Milik Negara pada Kementerian Keuangan. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 10(2), 1-16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun