Rasa cemas tersebut merupakan objek ketakutan atas virus Corona di Indonesia belum terbukti dan belum nyata adanya. Namaun, setelah pemberitahuan tersebut , masyarakat Indonesia yang awalnya hanya merasa cemas, kini berubah menjadi rasa takut, karena rasa takut tersebut sudah memiliki objek yang nyata, yaitu wabah tersebut sudah ada di Indonesia. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan tentang kebijakan untuk menerapkan dan memberlakukan lockdown dalam rangka  mencegah penyebaran virus Corona.
Pada maraknya virus Corona ini, tentu tidak hanya ada satu, dua, atau bahkan hanya segelintir orang saja yang harus mematuhi himbauan pemerintah, tetapi semua masyakarat yang ada ikut berpartisipasi dan turut serta dalam menjalankan himbauan pemerintah. Jika hanya ada orang segelintir saja yang melakukan, tentunya himbauan dari pemerintah tidak berjalan maksimal. Virus ini bukan malah tidak ada atau musnah tetapi malah akan semakin menyebar dan meresahkan semua masyarakat. Tentunya hal tersebut butuh dari dalam diri masing-masing dan kesadaran sosial atau kesadaran bersama. Dengan begitu dunia semakin membaik dan kembali seperti sedia kala.
Apa sih Social Awareness? Apa pentingnya Social Awareness dalam maraknya wabah virus Corona ini?
Pengertian Social Awareness
Social Awareness atau kesadaran sosial mempunyai banyak pengertian menurut para ahli, salah satunya menurut Wegner & Guiliano bahwa kesadaran sosial adalah serangkaian proses dalam makna representasi, dimana seseorang menangkap objek dengan indera, kemudian dipikirkan oleh akal, serta dikembangkan kedalam sebuah konsep atau ide yang nantinya akan disampaikan atau diungkapkan kembali lewat bahasa.Â
Representasi yang dimaksudkan adalah representasi alam jiwa seseorang, baik menyangkut diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya. Pengertian dalam KBBI bahwa kesadaran sosial adalah kesadaran seseorang secara penuh akan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Kesadaran sosial tentunya berhubungan dengan kewaspadaan seseorang terhadap situasi sosial dimana dialami oleh individu atau orang lain, sehingga individu dapat mengetahui dan menyadari hal-hal yang berada disekitarnya.Â
Sheldon (1996)Â menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kebiasaan atau gaya tersendiri dalam memperhatikan informasi yang didapat dari lingkungan sosialnya.
Nah, pada pandemi yang terjadi saat ini, tentunya kita harus mematuhi himbauan dari pemerintah. Mungkin dengan adanya merupakan cobaan dari Tuhan, agar kita lebih menghargai pertemuan, menghargai waktu, Â agar tidak terbuang sia-sia, saling menghargai satu sama lain. Ingat, kita hidup sebagai makhluk sosial, kita perlu bantuan orang lain, kita tidak boleh egois, kita tidak hidup sendiri, ada banyak manusia yang hidup bersama dengan kita.Â
Jangan keluar rumah rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak, jangan hanya mementingkan kepentingan sendiri, ada banyak kepentingan orang lain yang harus gugur dan ditahan seperti para tim medis, mereka rela meninggalkan keluarganya, bahkan ada yang harus rela berpisah dengan balitanya yang seharusnya ia dampingi, semuanya mereka lakukan demi merawat paisen yang positif terkena virus Corona, bayangkan jika berada dalam posisi tersebut tentunya sangat berat bukan, mereka harus memendam kepentingan sendiri dan kepentingan keluarga nya demi menyelamatkan banyak nyawa.Â
Tentunya dengan hal itu, kita patut bersyukur dengan adanya wabah ini, dengan rasa syukur itu kita harus mematuhi himbauan dari pemerintah, ada yang mengeluh kapan berakhirnya virus ini, tetapi himbauan dari pemerintah mereka langgar, mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri, tanpa mementingkan kepentingan orang lain yang berada disekitarnya.
Mari tanam rasa kesadaran sosial bersama-sama, karena kita sadar akan sekeliling sekitar kita. Mungkin memang ada rasa egois yang lebih mendominasi, tapi alangkah baiknya kita hempas dan kita taruh rasa egois itu, demi kepentingan bersama.Â