"Hey, mau kemana?" Tanya Si A
"Ini pergi dekat sini" sambil terburu-buru menghidupkan sepeda motornya.
"Jangan keluyuran gak jelas, apalagi sekarang virus Corona sudah semakin banyak menyebar dan kamu juga tidak memakai masker tuh" Si A mencoba memberi tahu.
"Haduh, cuma pergi deket sini doang, jangan alay dong, pakek masker segala" sanggah Si B.
"Kamu jangan bandel dibilangin ya, tadi sudah ada kowar-kowar untuk tetap dirumah saja dan jaga kesehatan, jangan egois, virus ini berbahaya, bukan cuma aku dan segelintir orang saja yang harus mematuhi himbauan dari pemerintah, tetapi kamu, masyakarat yang lain dan tentunya kita semua yang harus patuh akan himbauan tersebut"kata Si A.Â
Cuplikan percakapan yang terjadi di depan rumah.
Orang-orang pada bandel dibilangin, untuk tetap dirumah, masih ada saja yang keluar tidak jelas mau pergi kemana. Padahal.hanya disuruh dan dihimbau untuk tetap dirumah saja, bukan disuruh untuk memikul dan mengangkat beban yang sangat berat, seperti begitu sulitnya dilakukan. Padahal memang ada sebagian orang yang keluar, tetapi mereka mungkin ada keperluan yang mendesak, mereka juga menjaga jarak satu sama lain, dan memakai masker. Lalu dengan Si B, mengapa tidak menerapkan himbauan tersebut?
Dari cuplikan percakapan diatas yang dialami oleh Si A dan Si B, sebenarnya apa yang terjadi dengan si B? Si B dengan gampangnya keluar gak jelas sana-sini tanpa menggunakan masker, sedangkan orang lain, mereka berdiam diri didalam rumah untuk mematuhi himbauan dari pemerintah agar virus tidak semakin menyebar kemana-mana. Si B tidak memikirkan terhadap orang yang berada disekitarnya. Ada apa? Nah mari kita bahas :).
Virus Corona atau disebut juga Covid-19 menjadi topik terhangat sejak dua Minggu terakhir bulan Januari 2020 hingga sampai saat ini. Virus ini tiba-tiba menjadi teror yang mengerikan bagi masyarakat dunia, terutama Indonesia. Virus Corona pertama kali ditemukan dikota Wuhan, China pada akhir bulan Desember 2019.Â
Kabar tentang virus ini terjadi dengan simpang siur soal sumber kemunculan virus ini, mulai dari kabar bahwa virus ini muncul dari makanan hingga hewan-hewan unggas. Hal tersebut, terjadi karena belum adanya informasi yang jelas soal asal-muasal kemunculan virus ini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan bahwa kemungkinan hewan menjadi sumber utama dari virus ini. Namun, beberapa penularan antara manusia bisa dengan kontak terdekat. Virus ini sangat cepat dan telah tersebar hampir ke berbagai negara termasuk salah satunya yaitu Indonesia.
Saat awalnya isu virus Corona, masyarakat Indonesia merespon fenomena atau kejadian tersebut dengan berbagai macam reaksi tentunya. Ada yang merespon dengan rasa tenang, santai, serius, bahkan ada yang sampai merespon dengan sebuah candaan atau gurauan. Hingga pada akhirnya, pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Jokowi menyatakan bahwa ada dua warga Indonesia yang positif terkena virus Corona ini,yang sebelumnya tentunya masyakarat Indonesia dominan atau kebanyakan memiliki rasa cemas.Â
Rasa cemas tersebut merupakan objek ketakutan atas virus Corona di Indonesia belum terbukti dan belum nyata adanya. Namaun, setelah pemberitahuan tersebut , masyarakat Indonesia yang awalnya hanya merasa cemas, kini berubah menjadi rasa takut, karena rasa takut tersebut sudah memiliki objek yang nyata, yaitu wabah tersebut sudah ada di Indonesia. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan tentang kebijakan untuk menerapkan dan memberlakukan lockdown dalam rangka  mencegah penyebaran virus Corona.
Pada maraknya virus Corona ini, tentu tidak hanya ada satu, dua, atau bahkan hanya segelintir orang saja yang harus mematuhi himbauan pemerintah, tetapi semua masyakarat yang ada ikut berpartisipasi dan turut serta dalam menjalankan himbauan pemerintah. Jika hanya ada orang segelintir saja yang melakukan, tentunya himbauan dari pemerintah tidak berjalan maksimal. Virus ini bukan malah tidak ada atau musnah tetapi malah akan semakin menyebar dan meresahkan semua masyarakat. Tentunya hal tersebut butuh dari dalam diri masing-masing dan kesadaran sosial atau kesadaran bersama. Dengan begitu dunia semakin membaik dan kembali seperti sedia kala.
Apa sih Social Awareness? Apa pentingnya Social Awareness dalam maraknya wabah virus Corona ini?
Pengertian Social Awareness
Social Awareness atau kesadaran sosial mempunyai banyak pengertian menurut para ahli, salah satunya menurut Wegner & Guiliano bahwa kesadaran sosial adalah serangkaian proses dalam makna representasi, dimana seseorang menangkap objek dengan indera, kemudian dipikirkan oleh akal, serta dikembangkan kedalam sebuah konsep atau ide yang nantinya akan disampaikan atau diungkapkan kembali lewat bahasa.Â
Representasi yang dimaksudkan adalah representasi alam jiwa seseorang, baik menyangkut diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitarnya. Pengertian dalam KBBI bahwa kesadaran sosial adalah kesadaran seseorang secara penuh akan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Kesadaran sosial tentunya berhubungan dengan kewaspadaan seseorang terhadap situasi sosial dimana dialami oleh individu atau orang lain, sehingga individu dapat mengetahui dan menyadari hal-hal yang berada disekitarnya.Â
Sheldon (1996)Â menjelaskan bahwa setiap individu memiliki kebiasaan atau gaya tersendiri dalam memperhatikan informasi yang didapat dari lingkungan sosialnya.
Nah, pada pandemi yang terjadi saat ini, tentunya kita harus mematuhi himbauan dari pemerintah. Mungkin dengan adanya merupakan cobaan dari Tuhan, agar kita lebih menghargai pertemuan, menghargai waktu, Â agar tidak terbuang sia-sia, saling menghargai satu sama lain. Ingat, kita hidup sebagai makhluk sosial, kita perlu bantuan orang lain, kita tidak boleh egois, kita tidak hidup sendiri, ada banyak manusia yang hidup bersama dengan kita.Â
Jangan keluar rumah rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak, jangan hanya mementingkan kepentingan sendiri, ada banyak kepentingan orang lain yang harus gugur dan ditahan seperti para tim medis, mereka rela meninggalkan keluarganya, bahkan ada yang harus rela berpisah dengan balitanya yang seharusnya ia dampingi, semuanya mereka lakukan demi merawat paisen yang positif terkena virus Corona, bayangkan jika berada dalam posisi tersebut tentunya sangat berat bukan, mereka harus memendam kepentingan sendiri dan kepentingan keluarga nya demi menyelamatkan banyak nyawa.Â
Tentunya dengan hal itu, kita patut bersyukur dengan adanya wabah ini, dengan rasa syukur itu kita harus mematuhi himbauan dari pemerintah, ada yang mengeluh kapan berakhirnya virus ini, tetapi himbauan dari pemerintah mereka langgar, mereka hanya mementingkan kepentingan sendiri, tanpa mementingkan kepentingan orang lain yang berada disekitarnya.
Mari tanam rasa kesadaran sosial bersama-sama, karena kita sadar akan sekeliling sekitar kita. Mungkin memang ada rasa egois yang lebih mendominasi, tapi alangkah baiknya kita hempas dan kita taruh rasa egois itu, demi kepentingan bersama.Â
Mari kita mulai dengan beberapa langkah berikut, yaitu dengan sering cuci tangan pakai sabun, gunakan masker apabila batuk atau pilek, konsumsi gizi yang seimbang (perbanyak makan sayur dan buah-buahan), hati-hati kontak dengan hewan, istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, apabila batuk, pilek, sesak nafa, suhu tubuh naik segeralah pergi ke tim medis, untuk yang tidak mempunyai kepentingan mendesak agar tetap berdiam diri dirumah, jangan keluar rumah, nikmati waktu berkumpul dengan keluarga, dan jangan lupa untuk selalu berdoa agar virus ini cepat menghilang dari bumi.Â
Dengan dilakukan secara maksimal dan bersama-sama menumbuhkan rasa kesadaran sosial, tentunya akan membuat sampai yang baik.
Mari semangat:), jangan hanya mementingkan kepentingan sendiri ya :), diam dirumah dan patuhi himbauan dari pemerintah. Dengan kita berdiam diri dirumah kita sudah membantu untuk mencegah penyebaran virus ini.
Semangat semuanya :), sekian terimakasih dan semoga bermanfaat :).Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H