Ara ingin melihat bayinya "mana babynya kak,?" ,"diruangan sebelah ra?","aku kesitu dulu yah". Ara segera menuju keruang bayi itu dan disitu ara jalan terendap-endap sambil mencari anaknya nadin.
Dirinya melihat sosok  orang yang begitu dia kenal dan coba mendekat sambil bertanya " benar ini babynya kak nadin" ,
orang itupun menjawab "iyaahhh"... sambil menengok kearah asmara. "kamu, .......!!!!," kaget setengah mati asmara,
orang itupun tercengang, dan asmara segera beranjak pergi namun orang itu mengejar dan memegang tanganya.
"lepasiinn aku......nggak,jangan ada keributan disini cukup" Â sambil melepaskan tangan itu. "oke2, ma'afin aku bunddd..."jawab orang itu.
" nadin yang pantas kamu panggil bunda bukan aku, kemana aja kamu dulu,kirain aku udah gak bakal lihat muka kamu,ternyata dunia sesempit ini kah?aku benci kamu" ucap ara.
"Ternyata Mara yang nadin ceritakan kamu?",tanya itu terlontar.
"iya, kenapa kamu mengusik hidup aku lagi vin?,cinta kita udah berakhir gak usah kamu panggil aku dengan kata itu dan jangan pernah kenali aku lagi itu lebih baik,aku tak mau lagi dengar alasanmu kenapa." tegas asmara kepada alvin masa lalunya yang kembali dihadapanya.
Asmara langsung lari menangis dan keluar dari ruangan itu. Dan menghapus air matanya lalu beranjak keruangan Nadin  untuk menemui Ferow.
"Udah ra?"tanya ferow. Asmara cuma mengangguk dengan wajah yang menunduk dan tak berkomentar lalu dia hanya tersenyum pada Nadin.
Lalu mereka berdua pamit pulang, dan setelah didalam mobil asmara meneteskan air mata. "kamu kenapa?" tanya ferow,"ini yang selalu aku takutkan dari dulu" ucap ara