Selain metode tersebut, para petani juga mengembangkan metode lain yang tingkat keberhasilannya mencapai 93% untuk membuat pohon gaharu menderita sehingga menghasilkan gubal.
Pohon gaharu yang dibudidayakan oleh Maharani dan masyarakat Lombok adalah jenis Acularia Sp yang banyak tumbuh liar di hutan-hutan Kalimantan.
Di samping mengajak masyarakat membudidayakan pohon gaharu, Maharani dan komunitasnya juga aktif mengajak masyarakat untuk meningkatkan nilai pohon gaharu dengan memanfaatkan daun hingga batangnya.
Karena selain gubalnya, bagian lain dari pohon ini bisa dimanfaatkan. Daun gaharu contohnya, bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan teh. Begitu juga dengan batangnya yang bisa diolah menjadi dupa, campuran kosmetik dan sabun, hingga tasbih.
Untuk menarik perhatian petani agar mau membudidayakan pohon gaharu. Selain  memberikan penyuluhan penyuluhan, Maharani juga memberikan bibit gratis dalam jumlah terbatas kepada siapapun yang berminat.
Pembibitan sendiri dilakukan oleh Maharani di rumahnya yang berlokasi di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan bagi masyarakat yang membutuhkan bibit pohon gaharu dalam jumlah banyak, mereka bisa membeli dari Maharani ataupun dari petani-petani yang melakukan pembibitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H