Kesimpulan pengertian kompensasi berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dinyatakan bahwa kompensasi merupakan pendapatan secara keuangan maupun non keuangan yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari pekerjaan dan pengabdian yang dilakukan dalam membantu mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi tentunya melihat beberapa faktor penentu yang dijadikan sebagai dasar atau acuan untuk memberikan kompensasi yang layak. Menurut Tohardi dalam (Harahap & Khair, 2019) menyatakan bahwa faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Produktivitas
- Kemampuan untuk membayar
- Kesediaan untuk membayar
- Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Keempat faktor diatas merupakan tolak ukur kelayakan kompensasi yang dapat diberikan kepada karyawan.
2. Tujuan Kompensasi
Menurut (Hasibuan, 2016) tujuan kompensasi finansial yaitu:
- Ikatan kerja sama, dimana dengan adanya pemberian kompensasi dapat terjalin kerja sama formal antara pemilik perusahaan dengan karyawan. Dalam hal ini karyawan berkewajiban mengerjakan tugasnya dengan baik, sedangkan pemilik perusahaan berkewajiban membayarkan kompensasi sesuai kesepakatan.
- Kepuasan kerja, hal ini bertujuan untuk memberikan pemenuhan kebutuhan fisik, status sosial dan egoistik karyawan sehingga dapat tercipta kepuasan akan jabatan atau pekerjaan yang dimilikinya.
- Pengadaan efektif, bertujuan melakukan pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas untuk perusahaan. Semakin besar program kompensasi yang ditawarkan perusahaan maka semakin mudah dalam mencari karyawan yang berkualitas.
- Motivasi, salah satu faktor terjadinya motivasi adalah dengan memberikan kompensasi atau balas jasa yang besar.
- Stabilitas karyawan, pemberian kompensasi yang sepadan dan cukup besar akan membuat stabilitas karyawan terjaga dan dapat mengurangi turnover.
- Disiplin, kedisiplinan karyawan dapat diperoleh dengan memberikan balas jasa yang setimpal sehingga karyawan mampu mentaati peraturan perusahaan
- Pengaruh serikat buruh, pemberian kompensasi yang sepadan dapat mencegah terjadinya serikat buruh sehingga karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi
- Pengaruh pemerintah, intervensi pemerintah dapat dihindari dengan memberikan upah sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku (seperti batas upah minimum)
Tujuan dalam pemberian kompensasi hendaknya dapat memberikan kepuasan dan mencapai tujuan bagi semua pihak, dimana karyawan mendapat balas jasa yang setimpal sehingga mendapat pengakuan diri dan sosial, dan perusahaan mendapatkan laba dari hasil pekerjaan yang maksimal.
3. Indikator Kompensasi
Menurut Rivai dalam (Arriyanto et al., 2023) menyatakan bahwa kompensasi terbagi menjadi dua, yaitu:
- Kompensasi Finansial yang berupa kompensasi langsung dan tidak langsung (tunjangan). Kompensasi langsung dapat berupa pembayaran pokok seperti gaji dan upah, pembayaran prestasi, insentif, komisi, bonus maupun bagian keuntungan. Sedangkan kompensasi finansial tidak langsung atau tunjangan merupakan proteksi yang meliputi asuransi, pesangon, tunjangan sekolah anak, dana pension. Sedangkan kompensasi luar jam kerja dapat berupa upah lembur, cuti hari besar, cuti hamil, cuti sakit. Adapun kompensasi yang berbentuk fasilitas seperti rumah, biaya pindah dan inventaris kendaraan.
- Kompensasi Non Finansial biasanya merupakan tunjangan karir yang aman seperti jabatan, peluang promosi kenaikan jabatan, pengakuan karya atau kinerja, dan jika dilihat dari lingkungan kerja maka dapat berupa pujian, persahabatan dan lingkungan kerja yang nyaman.
Indikator kompensasi diatas dapat dijadikan acuan bagi perusahaan dalam memberikan balas jasa yang layak dan memberikan kepuasan untuk karyawan sehingga akan berdampak positif bagi perusahaan dan mempermudah dalam mencapai tujuan.
KINERJA
1. Pengertian Kinerja
Pengertian kinerja menurut beberapa ahli dapat di ungkapkan seperti berikut, Menurut Maltis dalam (Rafiq, 2019)kinerja pegawai merupakan sesuatu yang mempengaruhi seseorang dalam memberikan kontribusinya terhadap organisasi. (Setyo Widodo & Yandi, 2022)juga mengungkapkan bahwa kinerja adalah hasil dari motivasi dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang mempunyai tingkat kesediaan dan kemampuan tertentu, kinerja  adalah tindakan nyata yang dapat diperlihatkan setiap orang sebagai prestasi yang diraih oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Sedangkan menurut Rivai dan Sagala dalam (Setyo Widodo & Yandi, 2022)menyatakan bahwa kinerja karyawan adalah suatu hal penting dalam upaya perusahaan dalam mencapai tujuan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan prestasi yang mempengaruhi kontribusinya dalam mencapai tujuan organisasi. Kinerja dapat dipengaruhi oleh motivasi dan pemahaman pegawai mengenai pekerjaannya.
2. Faktor Pengaruh Kinerja
Menurut (Setyo Widodo & Yandi, 2022) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai diantaranya:
- Pengaruh Kompensasi
- Nawawi dalam (Setyo Widodo & Yandi, 2022) pada penelitian sebelumnya tentang kompensasi dan kinerja menyatakan bahwa penghargaan kepada karyawan yang telah berkontribusi dalam mewujudkan tujuan bersama melalui kegiatan yang disebut bekerja akan diberikan bentuk penghargaan berupa kompensasi oleh perusahaan. (Setyo Widodo & Yandi, 2022) juga menyebutkan bahwa kompensasi dan kinerja merupakan dua hal yang saling berhubungan. Semakin banyak kompensasi yang didapatkan seorang karyawan, baik secara langsung ataupun tidak langsung, maka semakin baik pula penilaian kinerjanya dalam bekerja. Maka dapat dikatakan kompensasi dan kinerja mempunyai hubungan yang berbanding lurus.
- Pengaruh Motivasi
- Peneliti bernawa Winardi dalam (Setyo Widodo & Yandi, 2022)menyebutkan bahwa istilah motivasi (motivation) berasal dari Bahasa latin yang berarti movere dan memiliki arti menggerakan (to move). Motivasi merupakan dorongan atau penggerak yang menciptakan semangat bekerja bagi seseorang agar dapat bekerja dengan segala daya-upaya untuk mencapai kepuasan pribadi. (Setyo Widodo & Yandi, 2022)juga menjelaskan bahwa motivasi dan kinerja adalah dua hal yang berbanding lurus dan saling berhubungan.
Sesuai dengan penelitian ini, tertulis bahwa kinerja dapat dipengaruhi oleh kompensasi dan motivasi, maka dari itu diharapkan teori-teori ini dapat menjadi acuan dasar penelitian ilmiah ini.
3. Indikator Kinerja
Menurut (Wibowo, 2016) terdapat tujuh indikator yang mempengaruhi kinerja, yaitu:
- Tujuan, merupakan keinginan seseorang dalam mencapai kondisi tertentu dimasa yang akan datang. Tujuan dapat menentukan arah kinerja seseorang.
- Standar, merupakan acuan atau ukuran dalam mencapai tujuan.
- Umpan balik, yaitu saran yang dibutuhkan dalam mengukur kemajuan kinerja, standar kinerja dan pencapaian tujuan.
- Alat atau sarana, yaitu sumber daya yang digunakan dalam mencapai tujuan.
- Kompetensi, merupakan keahlian yang dimiliki individu untuk menjalankan tugasnya dengan baik
- Motif, merupakan alasan bagi seseorang dalam melakukan sesuatu.
- Peluang, merupakan kesempatan bagi seseorang untuk mendapatkan perhatian lebih banyak, mendapat prioritas lebih tinggi dan mengambil waktu yang tersedia.