Mohon tunggu...
Putri Samfiatunsalsabilla
Putri Samfiatunsalsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori perkembangan moral yang di kemukakan Lawrence Kohlberg

19 Januari 2025   09:10 Diperbarui: 19 Januari 2025   09:10 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori perkembangan moral menurut Lawrence Kohilberg 

Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan teori perkembangan moral berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa. Teorinya berfokus pada bagaimana individu menalar dan memahami konsep moralitas dalam berbagai tahap kehidupannya. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dilema moral, seperti "Dilema Heinz," untuk menilai tingkat perkembangan moral seseorang.

Tahap perkembangan Moral 

 Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing dengan dua tahap, sehingga total ada enam tahap perkembangan moral.

 1. Tingkat Pra- Konvensional  

Pada tingkat ini, moralitas seseorang terutama didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka. Ini biasanya didalam oleh anak-anak, meskipun orang dewasa juga dapat menunjukkan perilaku di tingkat ini.

Tahap 1 : Orientasi Hukuman dan ketaatan

Dalam tahap ini , keputusan Moral dibuat untuk menghindari hukuman. Anak-anak mematuhi aturan hanya karena takut dihukum, tanpa mempertimbangkan niat atau moralitas tindakan tersebut.

Contoh  : seseorang anak tidak mengambil mainan temannya karena takut dihukum oleh orang tua.

Tahap 2 : Orientasi Kepentingan pribadi Moralitas pada tahap ini di pengaruhi oleh manfaat pribadi. Anak mulai menyadari bahwa tindakan tertentu dapat membawa hadiah atau keuntungan bagi mereka.

Contoh :  Seseorang anak membantu temannya depan harapan mendapatkan pujian dan imbalan.

Tahap 3 :  Orientasi "Anak yang  Baik" orang pada tahap ini berusaha untuk memenuhi harapan orang lain dan mempertahankan hubungan baik. Moralitas diukur dari apakah tindakan tersebut dianggap "baik "oleh masyarakat.

Contoh: Seseorang membantu tetangganya karena ingin dianggap sebagai orang yang baik dan peduli.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban

Pada tahap ini, orang mulai menghormati hukum, aturan, dan otoritas. Mereka percaya bahwa aturan harus diikuti untuk menjaga ketertiban masyarakat.

Contoh: Seseorang tidak melanggar lampu merah karena itu melanggar hukum, meskipun jalan kosong.

3. Tingkat Pasca-Konvensional

Tingkat ini mencerminkan perkembangan moral yang lebih matang, di mana individu mulai berpikir secara abstrak dan mempertimbangkan prinsip-prinsip universal.

Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial

Seseorang menyadari bahwa hukum dan aturan diciptakan untuk kepentingan masyarakat, tetapi juga menyadari bahwa aturan dapat dinegosiasikan jika tidak adil.

Contoh: Seorang aktivis menentang undang-undang yang diskriminatif dengan tujuan memperjuangkan keadilan sosial.

Tahap 6: Prinsip Etis Universal

Tahap terakhir ini mencerminkan moralitas berdasarkan prinsip-prinsip etika universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Orang bertindak berdasarkan hati nurani mereka, bahkan jika itu berarti melanggar hukum.

Contoh: Seorang individu membantu kelompok yang tertindas meskipun tindakannya melanggar aturan resmi.

Kritik terhadap Teori Kohlberg

Meski teori ini sangat berpengaruh, ada beberapa kritik terhadap pendekatan Kohlberg:

1. Gender Bias: Carol Gilligan mengkritik bahwa teori ini lebih mencerminkan perspektif laki-laki yang cenderung berorientasi pada keadilan, sementara perempuan mungkin lebih fokus pada hubungan dan kepedulian.


2. Konteks Budaya: Beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini kurang memperhatikan perbedaan budaya dalam perkembangan moral.


3. Perilaku vs. Pemikiran: Teori Kohlberg menilai perkembangan moral berdasarkan cara berpikir seseorang, tetapi tidak selalu mencerminkan perilaku nyata mereka.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana manusia berpikir tentang moralitas dan membuat keputusan etis. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih memahami proses pengambilan keputusan moral di berbagai tahap kehidupan. Meskipun ada kritik, teori ini tetap relevan dalam diskusi tentang etika, pendidikan, dan pengembangan karakter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun