Tahap terakhir ini mencerminkan moralitas berdasarkan prinsip-prinsip etika universal, seperti keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Orang bertindak berdasarkan hati nurani mereka, bahkan jika itu berarti melanggar hukum.
Contoh: Seorang individu membantu kelompok yang tertindas meskipun tindakannya melanggar aturan resmi.
Kritik terhadap Teori Kohlberg
Meski teori ini sangat berpengaruh, ada beberapa kritik terhadap pendekatan Kohlberg:
1. Gender Bias: Carol Gilligan mengkritik bahwa teori ini lebih mencerminkan perspektif laki-laki yang cenderung berorientasi pada keadilan, sementara perempuan mungkin lebih fokus pada hubungan dan kepedulian.
2. Konteks Budaya: Beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini kurang memperhatikan perbedaan budaya dalam perkembangan moral.
3. Perilaku vs. Pemikiran: Teori Kohlberg menilai perkembangan moral berdasarkan cara berpikir seseorang, tetapi tidak selalu mencerminkan perilaku nyata mereka.
Kesimpulan
Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana manusia berpikir tentang moralitas dan membuat keputusan etis. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih memahami proses pengambilan keputusan moral di berbagai tahap kehidupan. Meskipun ada kritik, teori ini tetap relevan dalam diskusi tentang etika, pendidikan, dan pengembangan karakter.